Investor Asia Gugat Pemerintah Swiss Gara-gara Merger Credit Suisse

Agustiyanti
4 Mei 2023, 17:56
Credit Suisse, ubs, merger, merger credit suisse-ubs,
123rf
Ilustrasi. Langkah regulator Swiss mendorong merger Credit Suisse dan UBS membuat surat utang senilai US$17 miliar atau setara Rp 81 triliun yang dimiliki oleh investor menjadi tidak berharga

Sejumlah investor Asia bergabung untuk mengajukan tuntutan hukum internasional terhadap pemerintah Swiss atas penanganan pengambilalihan bank bermasalah, Credit Suisse. Otoritas Swiss pada Maret 2023 memaksa merger antara Credit Suisse dan Credit Suisse di tengah kekhawatiran jatuhnya bank sistemik tersebut. 

Langkah penggabungan tersebut membuat surat utang senilai US$17 miliar atau setara Rp 81 triliun yang dimiliki oleh investor menjadi tidak berharga. "Semuanya terungkap begitu cepat," kata seorang pemegang obligasi di Singapura yang berbicara kepada BBC secara anonim.

Ia sudah menjadi klien Credit Suisse selama beberapa tahun dan membeli obligasi senilai US$500.000 pada Januari meskipun bank tersebut telah dilanda serangkaian skandal dan masalah kepatuhan selama beberapa tahun terakhir.

"Setiap kali saya berbicara dengan mereka, bank memberi saya kepastian terus-menerus bahwa ini hanya kesalahan kecil, jadi saya memutuskan untuk membeli obligasi. Rasanya saya tidak berjudi," kata dia.

Perusahaan menjual obligasi kepada investor untuk mengumpulkan dana yang mereka butuhkan, membayar kembali uang tersebut dari waktu ke waktu dengan premi.

Jenis obligasi yang dibelinya dari Credit Suisse dikenal dengan obligasi AT1, atau contingent convertibles. Surat utang tersebut biasanya memberikan imbal hasil lebih tinggi bagi investor, tetapi merupakan jenis yang paling berisiko yang dapat diterbitkan bank. 

Investor tahu bahwa dalam keadaan yang mengerikan, jenis utang ini dapat dihapus atau menjadi nol, persis seperti yang terjadi ketika UBS disuruh mengambil alih Credit Suisse.

Regulator keuangan Swiss, Finma, belum mengomentari secara langsung gugatan tersebut. Namun, Finma mengatakan pada Maret 2023 bahwa "persyaratan kontraktual" untuk penghapusan telah dipenuhi.

Obligasi AT1 dapat dihapus untuk menunjang kelangsungan hidup bank. Langkah ini diiringi dengan kebijakanp pemerintah Swiss untuk memberikan dukungan likuiditas yang luar biasa. 

Namun demikian, lusinan pemegang obligasi individu di Singapura telah bergabung dengan ribuan investor ritel yang dirugikan secara global untuk menggugat otoritas Swiss di pengadilan.  Keluhan utama pemegang obligasi adalah cara merger dilakukan.

Inti dari klaim mereka adalah siapa yang diprioritaskan ketika bank bangkrut. Ketentuan obligasi, yang dilihat oleh BBC, menunjukkan bahwa pemegang obligasi, jika memungkinkan, seharusnya diberi kompensasi terlebih dahulu, baru pemegang saham.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...