Airlangga Pamer Pertumbuhan Ekonomi RI Lebih Baik dari Cina dan AS

Agustiyanti
8 Mei 2023, 17:11
pertumbuhan ekonomi, ekonomi indonesia, ekonomi cina, ekonomi amerika
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.
Ilustrasi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 5% selama enam kuartal berturut-turut.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,03% pada kuartal pertama tahun ini. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, kinerja ekonomi Indonesia yang tumbuh 5% secara berturut-turut berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi banyak negara.

"Kita tumbuh rata-rata 5% dalam enam kuartal berturut-turut itu bukan business as usual. Kita berhasil tumbuh di tengah ketidakpastian global dan kita lebih tinggi dari rata-rata negara lain,” kaya Airlangga dalam acara pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital (Fekdi), Senin (8/5). 

Ia menjelaskan, banyak negara yang perekonomiannya tumbuh lebih rendah dibandingkan Indonesia dalam tiga bulan pertama tahun ini. Pertumbuhan ekonomi Cina yang biasanya melesat, hanya mencapai 4,5%, Amerika Serikat hanya tumbuh 1,8%, Uni Eropa 1,3%, Korea Selatan 0,8%, dan Jerman 0,2%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun ini juga berada di atas konsensus pasar sebesar 4,9%

Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang berada di atas rata-rata negara lain ini juga tak lepas dari keberhasilan penanganan inflasi, hasil kerja sama pemerintah, Bank Indonesia, dan pemerintah daerah. Inflasi tahunan pada April 2023 kembali turun dari 4,97% pada Maret 2023 menjadi 4,33%. 

Kinerja perekonomian yang cukup baik juga tak hanya tergambar dari pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Indeks keyakinan Konsumen Indonesia berada di level 122,3 pada Maret 2023, jauh di atas level 100 yang menunjukkan optimisme masyarakat. Purchasing Managers Index (PMI) yang menunjukkan kondisi manufaktur juga mencatatkan tren positif dan berada di level 52,7% atau dalam kondisi ekspansif. 

Selain itu, menurut Airlangga, cadangan devisa juga terus meningkat mencapai US$ 145,2 miliar, sedangkan neraca perdagangan mencetak surplus US$ 2,91 miiar atau selama 35 bulan berturut-turut. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...