Ekspor ke Cina Anjlok 18,5% di Tengah Tanda-tanda Pelemahan Ekonomi
Nilai ekspor Indonesia ke Cina anjlok 18,5% pada April 2023. Penurunan ekspor ke Cina terjadi di tengah tanda-tanda pelemahan ekonomi kedua terbesar dunia tersebut setelah data indeks PMI Manufakturnya pada awal bulan ini secara mengejutkan berbalik kontraksi.
Nilai ekspor Indonesia ke Cina untuk komoditas nonmigas pada bulan lalu tercatat sebesar US$ 4,62 miliar, turun US$ 1,05 miliar dibandingkan bulan sebelumnya.
Penurunan terbesar terjadi pada ekspor bahan bakar mineral yang berkurang sebesar US$ 379,9 juta. Salah satunya karena nilai ekspor batu bara ke Cina yang turun hingga 20,8%. Komoditas lainnya yang mencatat penurunan nilai ekspor yakni lemak dan minyak hewan atau nabati sebesar US$ 253,3 juta serta besi dan baja US$ 238,7 uta.
"Berkaitan dengan turunnya PMI di Cina, ini memang perlu dilakukan pendalaman apakah dengan adanya penurunan indeks PMI ini kemudian benar-benar mempengaruhi kinerja dari perdagangan Indonesia dengan Cina," kata Deputi Bidang Metodologi dan informasi Statistik BPS Imam Machdi dalam konferensi pers, Senin (15/5).
Penurunan Ekspor itu berada di tengah data terbaru yang memberi sinyal pelemahan ekonomi mungkin mulai menjangkit Cina. PMI Manufaktur Caixin Cina periode April tercatat sebesar 49,5 poin, lebih rendah dari bulan Maret sebesar 50. Pembacaan indeks di bawah 50 mengindikasikan kinerja manufaktur berada di zona kontraksi.