Rupiah Menguat Pagi Ini Terbantu Komentar Dovish Gubernur The Fed
Rupiah menguat 16 poin ke level Rp 14.914 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Komentar pejabat bank sentral AS, The Fed yang dovish dengan mengatakan bahwa suku bunga mungkin tak perlu naik tinggi karena krisis perbankan telah mendorong beberapa mata uang regional menguat, termasuk rupiah.
Mengutip Bloomberg, rupiah terus menguat ke arah Rp 14.890 pada pukul 09.35 WIB, atau sudah menguat 0,27% dari penutupan akhir pekan lalu.
Mayoritas mata uang regional lainnya menguat. Yen Jepang terapresiasi 0,3% bersama dolar Singapura dan ringgit Malaysia 0,03%, serta won Korsel 0,38%. Namun beberapa mata uang lainnya melemah seperti peso Filipina yang terkoreksi 0,29%, dolar Taiwan 0,09%, dolar Hong Kong 0,04%, yuan Cina 0,19%, rupee India 0,08% dan baht Thailand 0,06%.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah hari ini akan menguat karena komentar bernada dovish dari Gubernur The Fed Jerome Powell akhir pekan lalu. Rupiah kemungkinan menguat ke arah Rp 14.800, dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.930 per dolar AS.
Powell dalam sebuah konferensi pada Jumat malam mengatakan, suku bunga mungkin tidak perlu naik terlalu tinggi karena tekanan di sektor perbankan akan membantu menangani inflais tinggi. Tekanan di sektor perbankan memicu pengetatan penyaluran kredit yang pada akhirnya membebani pertumbuhan ekonomi dan membantu menekan inflasi.
Komentar Powell tersebut langsung membalikkan ekspektasi pasar yang sebelumnya telah berkembang luas bahwa suku bunga mungkin masih akan naik lagi 25 bps pada pertemuan bulan depan. Alat pemantauan CME Group FedWatch Tool menunjukkan probabilitas kenaikan bunga 25 bps sebesar 10,3% , menurun dari akhir pekan lalu di 17,4%.
"Dolar AS terlihat melemah terhadap nilai tukar lainnya karena pernyataan Powell tersebut," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Senin (22/5).
Menurut dia, pelaku pasar sangat antusias memperkirakan kemana arah kebijakan suku bunga acuan AS selanjutnya. Selain data ekonomi AS, pernyataan petinggi The Fed juga jadi acuan penting.
Senada, analis DCFX Lukman Leong juga menyebut komentar Powell soal suku bunga akhir pekam lalu itu akan membantu penguatan rupiah hari ini. Ia meramalkan rupiah bergerak di rentang Rp 14.850-Rp 14.950 per dolar AS.
"Namun penguatan akan terbatas, dengan investor masih menantikan penyelesaian masalah plafon utang AS," kata Lukman dalam catatannya.
Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy dijadwalkan menggelar pertemuan di White House Senin waktu AS. Namun pertemuan di level staf antara White House dengan DPR sudah digelar Minggu sore waktu AS.
Isu plafon utang AS menjadi kekhawtairan pasar belakangan ini. Pasalnya, AS terancam kehabisan dana serta berisiko default atai gagal bayar utang jika plafon utang tak ditangguhkan atau dinaikkan paling lambat awal bulan depan. Default AS ini bisa menjadi 'bencana' bagi pasar keuangan AS dan juga global.