BI Beberkan Dampak Alotnya Negosiasi Plafon Utang AS ke RI

Abdul Azis Said
25 Mei 2023, 17:21
Dolar AS, rupiah, utang
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Mayoritas mata uang dunia ramai-ramai melemah akibat dolar AS yang menguat, termasuk rupiah.

Bank Indonesia menyebut alotnya negosiasi kenaikan plafon utang pemerintah AS telah meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global. Kondisi ini menyebabkan mayoritas mata uang dunia ramai-ramai melemah akibat dolar AS yang menguat, termasuk rupiah.

"Dampaknya ke seluruh dunia dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global, antara lain dolar AS yang menguat terhadap seluruh mata uang dunia serta kenaikan imbal hasil yield US Treasury," kata Gubernur BI Perry Wariyo dalam konferensi pers, Kamis (25/5).

Perry memperkirakan, tekanan pasar keuangan global kemungkinan mulai mereda memasuki bulan depan. Ini karena kesepakatan antara pemerintah dan DPR AS soal kenaikan plafon utang kemungkinan tercapai setidaknya awal bulan depan atau pertengahan Juni.

Meski tekanan di pasar keuangan global meningkat, Perry menyebut, masih terdapat arus modal asing masuk ke dalam negeri sebesar US$ 1 miliar selama kuartal kedua.  

"Bu Deputi Gubernur Senior Destry mengatakan ini ada anomali, kenapa suku bunga The Fed sudah mendekati puncaknya kemudian terjadi isu debt ceiling tetapi indeks dolar masih kuat, itu suatu anomali yang terjadi," kata dia.

Menurut Perry, isu plafon utang juga akan memunculkan sejumlah kemungkinan yang berkaitan dengan arah kebijakan bunga The Fed ke depan. Berdasarkan negosiasi yang ada, Partai Republik bersedia menaikkan plafon utang AS dengan syarat dilakukan pemangkasan belanja pemerintah.

Perry menyebut, kesepakatan yang dicapai nantinya plafon utang dinaikan dengan pemangkasan belanja, ada peluang suku bunga The Fed bisa segera turun atau tidak bertahan lama. Pasalnya, pemangkasan belanja diperkirakan bisa mempengaruhi penurunan kinerja ekonomi dan inflasi yang berujung terhadap arah kebijakan bunga.

Di sisi lain, ia memastikan pihaknya akan menempuh upaya untuk menjaga agar tekanan nilai tukar tidak terlalu dalam sebagai dampak ketidakpastian pasar keuangan global. Dua langkah yang ditempuh, pertama,  intervensi tiga lapis yakni intervensi pasar spot, DNDF, dan pasar obligasi.

Kedua, bank sentral masih akan melanjutkan operasi twist. Melalui langkah ini, BI menjual SBN jangka pendek agar yield naik dan menarik minat masuknya investasi portofolio asing ke dalam negeri.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...