Rupiah Menguat Lagi Berkat The Fed Kemungkinan Tidak Naikkan Bunga
Rupiah dibuka menguat 37 poin ke level 14.854 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Tanda-tanda pelemahan sektor jasa Amerika Serikat mendorong ekspektasi bank sentral AS, The Fed tak akan menaikkan suku bunga bulan ini.
Mengutip Bloomberg, rupiah menguat ke level 14.829 pada pukul 10.15 WIB, atau sudah terapresiasi 0,41% dari posisi penutupan kemarin.
Rupiah menjadi mata uang paling perkasa nomor dua terhadap dolar AS pagi ini setelah won Korea Selatan yang menguat 0,87%. Mata uang Asia lainnya yang menguat seperti baht Thailand 0,18%, dolar Taiwan 0,12%, dolar Singapura 0,08%, yen Jepang 0,04%, yuan Cina 0,02% dan peso Filipina 0,01%. Sebaliknya, ringgit Malaysia, rupee India dan dolar Hong Kong kompak terkoreksi.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan, rupiah masih akan menguat hari ini seiring meluasnya ekspektasi The Fed tak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan mendatang. Rupiah diperkirakan menguat ke arah 14.850, dengan potensi pelemahan ke arah 14.950 per dolar AS.
Laporan kinerjs sektor usaha jasa di AS untuk periode Mei yang rilis semalam menunjukkan pelemahan. Indeks PMI jasa sebesar 50,3, tetap ekspansif tetapi jauh di bawah ekspektasi pasar yang disurvei Reuters sebesar 52,2 poin. Data ini cukup penting mengingat sektor jasa menyumbang dua pertiga perekononian Amerika Serikat.