Rupiah Melemah 15.617 per Dolar AS, Imbas Data Terbaru Amerika

 Zahwa Madjid
23 November 2023, 09:44
rupiah, rupiah melemah
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. Analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah melemah terhadap dolar AS hari ini, setelah rilis data klaim pengangguran Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan.

Nilai tukar rupiah melemah 0,27% ke level 15,617 per dolar AS pada awal perdagangan Kamis (23/11). Analis memperkirakan pelemahan rupiah akan berlanjut sepanjang hari ini. 

Analis pasar uang Lukman Leong  memperkirakan rupiah melemah terhadap dolar AS hari ini, setelah rilis data klaim pengangguran Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan. Klaim pengangguran yang lebih rendah menunjukkan kondisi ekonomi Amerika Serikat yang lebih baik dan membuka peluang The Fed menaikkan suku bunga jika dibutuhkan. 

Meski demikian, menuru dia, pelemahan rupiah akan terbatas. Pelaku pasar, antara lain menantikan hasil rapat dewan Gubernur Bank Indonesia yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya. 

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Oktober 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 6,00%. Suku bunga Deposit Facility ditetapkan sebesar 25 bps menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,75%. 

"Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang 15.500-15.650 per dolar AS," ujar dia kepada Katadata.co.id.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra juga menilai rupiah berpeluang melemah terhadap dolar AS hari ini. Ini karena belum adanya sinyal pemangkasan dan masih terbukanya peluang kenaikan suku bunga acuan AS seiring tingkat inflasi AS yang masih belum mencapai level target 2. 

“Selain itu, indikasi di atas juga didukung oleh rilis data klaim tunjangan pengangguran AS semalam yang lebih bagus dari proyeksi, terjadi penurunan lebih besar dari ekspektasi. Kondisi ketenagakerjaan yang bagus bisa mendorong kenaikan inflasi lagi,” ujar Ariston.

Ekspektasi inflasi yang tinggi juga didukung dengan survei ekspektasi inflasi oleh Universitas Michigan yang menunjukan potensi inflasi masih di kisaran 4,5% untuk 1 tahun ke depan.

Ariston pun menilai rapat dewan gubernur BI kemungkinan tidak menaikan suku bunga acuan karena belum ada perubahan besar di pasar soal ekspektasi kebijakan moneter the Fed. Ia pun memperkirakan rupiah melemah ke level 15.600 per dolar AS,  potensi support di kisaran 15.500 per dolar AS.

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...