Prediksi 5 Lembaga soal Corona di Indonesia: Paling Cepat Mereda Mei

Ameidyo Daud Nasution
3 April 2020, 12:55
virus corona, covid-19, skenario corona
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/pras.
Pengendara melintas di depan mural pandemi virus corona di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Jumar (3/4/2020). Lima lembaga telah memprediksi durasi serta jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.

Beberapa lembaga mulai memprediksi kapan penyebaran virus corona Covid-19 di Indonesia akan berakhir. Hasilnya, jika pemerintah mengintervensi maka pandemi ini dapat berakhir paling cepat Mei.

Penelitian dilakukan sejumlah perguruan tinggi hingga Badan Intelijen Negara (BIN). Meski demikian, prediksi berakhirnya corona tergantung dua hal yakni campur tangan pemerintah serta kedisiplinan masyarakat.

Advertisement

(Baca: Mobilitas Tinggi dan Padat Penduduk, 3 Provinsi Paling Rentan Corona)

Beberapa lembaga menyiapkan sejumlah skenario mulai dari yang ringan (Ada campur tangan pemerintah) sampai berat (tak ada intervensi pemerintah). Berikut prediksi lima lembaga tersebut:

1. Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi ITB (PPMS ITB)

Peneliti ITB Nuning Nuraini dan dua rekannya meramal akhir dari epidemi corona di Indonesia pada akhir Mei mendatang. Sedangkan puncak penyebaran penyakit tersebut diperkirakan terjadi mulai pertengahan hingga akhir April.

Berdasarkan riset yang dimutakhirkan, Nuning dkk memprediksi kasus corona RI bisa mencapai 60 ribu dengan mengacu jumlah pasien hingga 18 Maret lalu. Padahal sebelumnya ia memperkirakan angka orang yang terinfeksi hanya 8.000 saja. 

Nuning dkk memutakhirkan penelitian seiring dengan perkembangan kasus. Mereka akhirnya mengubah skenario yang telah dibuat, awalnya mereka memprediksi penyebaran corona akan mereda pada pertengahan April 2020. Mereka menggunakan model penyebaran wabah yang terjadi di Korea Selatan dengan kurva Richard untuk simulasi di Indonesia.  

(Baca: Penyebaran Corona RI Mirip Korea, Peneliti Perkirakan Berakhir April)

2. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI)

Mereka memprediksi hampir 2,5 juta orang di Indonesia terjangkit virus corona pada hari  ke-77 penyebaran jika pemerintah tak melakukan intervensi secara serius. Selain itu, sebanyak 240.244 pasien diperkirakan bakal meninggal dunia akibat corona di dalam negeri.

Namun dengan intervensi serius pemeintah, jumlah kasus diperkirakan sekitar 600 ribu jiwa pada hari ke-98 dengan angka kematian mencapai 11.898 orang pada hari ke-100. Jumlah kasus baru tertinggi sekitar 70 ribu orang pada hari ke-80.

Tim FKM UI menggunakan asumsi bahwa setiap satu kasus positif corona dapat menginfeksi setidaknya dua orang lainnya dengan penggandaan kasus selang empat hari. Mereka juga menggunakan patokan awal indikasi penyebaran corona di Indonesia pada pekan pertama Februari 2020.

(Baca: Tanpa Intervensi Pemerintah, Kasus Corona RI 2,5 Juta dalam 77 Hari)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement