India Boikot Malaysia, Indonesia Berpeluang Tingkatkan Ekspor Sawit
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melihat peluang peningkatan ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO) ke India usai negara tersebut memboikot ekspor CPO dari Malaysia.
Sekretaris Jenderal Gapki Kanya Lakshmi Sidarta mengatakan, potensi pangsa ekspor yang bisa diraup Indonesia lebih dari 50% terhadap total konsumsi India. "Harusnya kami bisa mengisi kekosongan tersebut," kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (22/1) malam.
(Baca: Wamendag Optimistis RI Menangkan Gugatan Diskriminasi Sawit Eropa )
Namun Lakshmi mengatakan, langkah boikot India ini perlu dipastikan kelanjutannya. Apalagi Negeri Bollywood itu berpotensi melanggar ketentuan Organisasi Perdagangan Internasional (WTO).
Selain itu, program biodiesel 30% (B30) yang dicanangkan pemerintah juga dapat menghambat peningkatan ekspor CPO ke India. Dengan kondisi tersebut, tidak semua porsi pasar Malaysia di India bisa langsung diisi oleh Indonesia. "Tapi masih ada peningkatan peluang ekspor," ujarnya.
Di sisi lain, bea masuk CPO Indonesia ke India juga dinilai masih tinggi sehingga bisa menghambat peningkatan ekspor ke negara tersebut. Selain itu Gapki menduga India masih menyimpan pasokan sawit dalam jumlah besar. "Setidaknya kami (bisa) mengembalikan penurunan ekspor ke India pada tahun lalu," ujar dia.