Pemerintah Resmikan Gedung Baru RS UGM untuk Rujukan Pasien Corona

Berbagai fasilitas baru untuk menangani virus corona Covid-19 terus disiapkan pemerintah. Hari Senin (8/6), mereka meresmikan Gedung Yudhistira dan Gedung Arjuna Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta ssebagai rujukan pasien Covid-19.
Proses pembangunan yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hanya memakan waktu 37 hari sejak 20 April - 31 Mei 2020. Gedung ini sebenarnya sudah mulai dibangun tahun 2010, namun terhenti di tengah jalan. Sedangkan anggaran untuk menyelesaikan pekerjaan fisiknya senilai Rp 66,8 miliar.
"Pembangunan Rumah Sakit Akademik UGM merupakan tindak lanjut surat Menteri Sekretaris Negara dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kepada Kementerian PUPR,” kata Direktur Jenderal Cipta Karya Danis Sumadilaga dalam siaran Youtube Kementerian PUPR, Senin (8/6).
(Baca: Kasus Corona RI Melonjak 847, Paling Banyak Berasal dari Jawa Timur)
Gedung ini memiliki kapasitas total sebanyak 107 tempat tidur dengan rincian 80 tempat tidur rawat inap, 2 tempat tidur ruang tindakan dan 25 tempat tidur ruang isolasi. Sedangkan total lahan yang digunakan untuk pembangunan rumah sakit itu seluas 6.570 meter persegi.
Danis menjelaskan fasilitas ini juga dilengkapi ruang isolasi dan ruang perawatan yang berstandar kesehatan dunia. Gedung tersebut juga dilengkapi dengan teknologi tinggi yang dapat memantau pergerakan pasien saat menjalani isolasi.
Selain itu, beberapa fasilitas lainnya yakni adanya sirkulasi udara yang sangat baik dengan filter penyaring virus dan bakteri. "Ini bertujuan untuk memproteksi tenaga medis, lingkungan dan pasien dari potensi penularan virus," kata dia.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, gedung tersebut bisa diselesaikan dengan proses yang tidak sederhana karena harus tetap aman dari penularan Covid-19. Dia berharap dengan diresmikannya gedung ini maka penanganan pandemi di Indonesia dapat berjalan lebih cepat.
"Jadi, kecepatan membangun dan melayani masyarakat jadi lebih baik juga merupakan normal baru," kata Pratikno.
Pembangunan lanjutan RS Akademi UGM dilakukan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Badan Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi DIY dengan kontraktor PT Adhi Karya (Persero) dan Manajemen Konstruksi PT. Virama Karya. Cakupan pekerjaan meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal elektrikal dan plumbing.
(Baca: Gugus Tugas Corona Persilakan Daerah Zona Kuning Terapkan Normal Baru)