Menkop Teten Sebut 50% UMKM Terganggu Usahanya karena Corona

Image title
8 Juli 2020, 20:12
teten masduki, umkm, virus corona
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/wsj.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kedua kiri) di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (14/3/2020). Teten dalam webinar hari Rabu (8/7) mengatakan separuh UMKM terkena dampak virus corona.

Pandemi virus corona telah berdampak kepada berbagai bisnis, salah satunya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan separuh UMKM di RI terganggu usahanya karena Covid-19.

Mereka mengalami penurunan penjualan hingga kesulitan membayarkan kredit modal kepada lembaga keuangan. Hal ini disebabkan turunnya permintaan konsumen lantaran penularan Covid-19 yang semakin menjadi.

Advertisement

"Kami terus keliling seperti di pasar tradisional, koperasi, UMKM itu memang 30% hingga 50% terganggu kegiatan usahanya. Mereka tidak sanggup lagi membayar cicilan ke lembaga pembiayaan," kata Teten dalam diskusi virtual, Rabu, (8/7).

(Baca: OJK: UMKM Jabar Paling Banyak Terima Restrukturisasi Kredit Corona )

Sebelumnya Organisation of Economics Co-operation and Development (OECD) memprediksi separuh UMKM akan gulung tikar usai September 2020. Teten menganggap hal ini sebagai sebuah peringatan paling buruk yang harus dihadapi.

“Saya tidak tahu valid atau tidak, tapi anggap saja sebuah skenario paling buruk yang harus dihadapi,” katanya.

Oleh karena itu, Teten mengatakan bahwa upaya penyelamatan harus segera dilakukan. Langkah ini telah masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satu fokus pemerintah adalah mendukung sektor UMKM agar kembali bangkit dengan pembiayaan Rp 123,4 triliun.

Teten juga menjelaskan meski ada program PEN, namun dirinya membuka masukan bagi berbagai pihak untuk menyelamatkan usaha kecil. Apalagi mereka merupakan tulang punggung di dalam peningkatan ekonomi masyarakat maupun secara nasional.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement