Pemerintah Awasi Klaster Corona 240 Tenaga Kesehatan di Jayapura

Dimas Jarot Bayu
24 Juli 2020, 14:49
virus corona, covid-19, papua
ANTARA FOTO/Indrayadi TH/pras.
Tes usap untuk pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jayapura, Papua, Rabu (22/7/20). Pemerintah soroti klaster corona di Jayapura.

Pemerintah menyoroti adanya sejumlah klaster virus corona yang bermunculan di antara tenaga kesehatan. Salah satunya seperti yang berada di Kota Jayapura, Papua di mana 240 orang terinfeksi Covid-19.

Klaster tersebut berasal dari 104 tenaga kesehatan berasal dari RSUD Jayapura, 53 orang dari RS Provita, 29 orang dari RSUD Abepura, 19 orang dari RS Dian Harapan.

Lalu, 13 tenaga kesehatan dari RS Bhayangkara, 10 orang dari RS Marthen Indey, dan 12 orang dari sejumlah puskesmas di Jayapura. "Total tenaga kesehatan terinfeksi (corona) cukup banyak," kata juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (24/7).

 

Menurut Wiku, banyaknya tenaga kesehatan yang menjadi klaster baru virus corona ini harus jadi perhatian. Sebab, mereka merupakan pejuang di garis terdepan dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air.

"Ini tentunya berlaku untuk seluruh tenaga kesehatan yang ada di Indonesia yang jumlahnya sangat terbatas dan harus kita lindungi," kata Wiku.

Atas dasar itu, Wiku mengingatkan agar para tenaga kesehatan dapat diberikan fasilitas alat pelindung diri (APD) yang mumpuni. Dia juga meminta mereka untuk bisa menerapkan biosafety dan biosecurity dalam pekerjaannya sehari-hari. 

Khusus di Jayapura, Wiku mengatakan Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano sudah memberikan APD dan mulai melatih tenaga kesehatan. "Untuk betul-betul waspada dan berhati-hati dalam menangani pasien Covid-19," kata dia.

Lebih lanjut, Wiku menyebut ada berbagai klaster corona baru yang saat ini muncul, mulai dari pertemuan agama, industri, hingga perkantoran. Menurutnya, kemunculan berbagai klaster tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih belum disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

Atas dasar itu, dia meminta masyarakat untuk patuh menerapkan protokol kesehatan. "Apabila masyarakat mulai lengah, tidak disiplin, maka virusnya bisa menular," katanya.

Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...