Presiden Filipina Siap Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Corona Rusia
Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan mengajukan diri untuk menjalani uji coba vaksin virus corona yang dikembangkan Rusia. Selain mempercayai kualitasnya, hal tersebut demi meredam kekhawatiran publik atas keamanan vaksin.
Sebelumnya Rusia menyatakan pengujian vaksin telah dilakukan di fasilitas bernama Gamaleya Institute. Mereka saat ini sedang menyiapkan pendaftaran vaksin tersebut dan siap menggandeng produsen di Filipina untuk memproduksinya.
"Saya bisa menjadi orang pertama yang menjadi eksperimen mereka,” kata Duterte dilansir dari Reuters, Selasa (11/8).
Duterte memprediksi Rusia akan menggratiskan pasokan vaksin untuk uji coba. Dia juga akan memberitahu Presiden Vladimir Putin bahwa Filipina mempercayai vaksin yang dikembangkan. “Saya percaya vaksin yang dibuat sangat baik untuk kemanusiaan,” katanya.
Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko beberapa waktu lalu mengatakan pengujian vaksin telah dilakukan di fasilitas bernama Gamaleya Institute. Adapun vaksin yang dikembangkan ini berbasis adenovirus. "Kami merencanakan vaksinasi yang lebih luas untuk Oktober," kata Murashko Sabtu (1/8).
Jumlah kasus corona di Filipina mencapai 139.538 atau tertinggi di Asia Tenggara. Duterte sebelumnya telah menerapkan kembali karantina wilayah di Manila dan empat kota lain untuk menekan penularan corona.
Langkah ini dilakukan setelah 80 organisasi yang mewadahi 80 ribu dokter dan jutaan perawat Filipina menyuarakan karantina yang lebih ketat. Namun kebijakan tersebut juga disoroti sekutu Duterte yang menyatakan lockdown dapat melumpuhkan ekonomi negara itu.