Corona Muncul Lagi, Selandia Baru Lockdown Kota Auckland Selama 3 Hari
Pemerintah Selandia Baru kembali memberlakukan pembatasan alias lockdown di kota terbesar mereka yakni Auckland selama tiga hari mulai Rabu (12/8). Ini lantaran virus corona di negara tersebut muncul usai 102 hari bebas penularan lokal Covid-19.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan empat kasus penularan lokal di kota tersebut muncul sehingga restriksi tingkat tiga diambil pemerintah. Sedangkan otoritas kesehatan akan menggelar pelacakan kontak positif dan memantau situasi selama lockdown.
“Kami meminta warga Auckland mengambil tindakan cepat bersama, memindahkan ke pembatasan level 3,” kata Ardern dikutip dari CNN, Rabu (12//8).
Ini berarti bisnis termasuk restoran, bar, dan toko yang tidak esensial harus tutup. Warga juga hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk melakukan kegiatan penting. Pemerintah juga membatasi pertemuan lebih dari 10 orang.
Sekolah di Auckland juga akan ditutup selama tiga hari. Di luar kota tersebut, pemerintah juga memberlakukan pembatasan tingkat dua yang berarti pertemuan lebih dari 100 orang dibatasi.
Langkah ini juga diambil agar Selandia Baru tidak mengalami nasib yang sama dengan tetangganya yakni Australia. Ardern mengatakan dirinya ingin melihat Negeri Kiwi kembali pada situasi tak ada kasus Covid-19 seperti beberapa hari lalu.
Hingga saat ini, Selandia Baru melaporkan total 1.570 kasus corona dan 22 di antaranya meninggal dunia. "Kami tidak perlu melihat jauh (Australia) untuk mengetahui apa artinya jika kami tidak berhasil," kata dia.
Australia saat ini memang sedang dihantam gelombang dua virus corona.Bahkan mereka melaporkan rekor lonjakan angka kematian sebanyak 18 orang pada tanggal 10 dan 11 Agustus.
Sebagian besar kematian merupakan dampak dari penularan di hampir 100 panti jompo di Negara Bagian Victoria. Meski demikian jumlah kenaikan kasus baru di negara tersebut menurun sejak 8 Agustus.
“Setiap kasus di kelompok yang rentang memang mengkhawatirkan,” kata Menteri Utama Victoria Daniel Andrews dikutip dari ABC News.