Jokowi Minta Pemda Tak Terburu-buru Tutup Wilayah, Sarankan PSBB Lokal

Rizky Alika
14 September 2020, 13:33
jokowi, psbb,jakarta
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (kiri) meninjau layanan kependudukan di Pasar Pelayanan Publik Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/6/2020).

Sejumlah wilayah seperti DKI Jakarta mulai memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi mencegah naiknya angka pasien virus corona. Namun Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah untuk tidak terburu-buru dalam memperketat limitasi pergerakan masyarakat.

Ini lantaran daerah dapat melakukan pembatasan berskala lokal dan komunitas guna mencegah penularan Covid-19. Oleh sebab itu, Jokowi meminta daerah tak tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan.

Sebelumnya Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan pengetatan PSBB diambil lantaran kasus Covid-19 di Jakarta terus bertambah.  Selain itu langkah memperketat restriksi ini akan difokuskan untuk membatasi aktivitas di tempat kerja dan perkantoran.

"Kalau bekerja berbasis data, langkah intervensinya akan berjalan lebih efektif," kata Jokowi dalam pembukaan Rapat Terbatas membahas penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional" di Kompleks Istana Merdeka, Senin (14/9).

Jokowi juga meminta bawahannya untuk meningkatkan penanganan klaster transmisi lokal, terutama di delapan provinsi prioritas. Kedelapan wilayah tersebut terdiri dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.

Mantan Walikota Solo tersebut mencatat, hingga 13 September, rata-rata kasus aktif Covid-19 secara nasional mencapai 25,02% atau lebih tinggi dari rata-rata dunia sebesar 24,78%.

Kemudian, jumlah kasus sembuh mencapai 155.010 dengan tingkat kesembuhan (recovery rate) mencapai 71% atau lebih rendah dari rata-rata global. "Kita terus kejar rata-rata tingkat kesembuhan dunia," ujar dia.

Jokowi juga meminta bawahannya untuk bekerja keras dalam menurunkan tingkat kematian akibat Covid-19. Rata-rata rasio pasien corona RI yang meninggal mencapai 3,99% atau turun dari bulan lalu sebesar 4,49%. Meski begitu, rata-rata angka kematian tersebut di atas rata-rata dunia, yaitu 3,18%.

Tingginya angka kematian tersebut ditopang empat provinsi dengan rasio di atas 6%. Keempatnya adalah Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...