Aqua Sebut Tutupnya Pabrik Karena Banjir Tak Ganggu Pasokan Air Minum
Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) yakni PT Aqua Golden Mississippi menutup operasi pabriknya di Sukabumi untuk sementara. Ini lantaran fasilitas produksi itu dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Citarik-Cipeuncit, Senin (21/9).
Banjir bandang di sungai tersebut mencapai ketinggian 5 sampai 6 meter dan mengakibatkan 12 rumah hanyut.Meski demikian banjir tersebut tak berdampak pada pasokan air mineral ke konsumen. “Pasokan tetap terpenuhi melalui pabrik kami yang lain,” kata Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin dalam keterangan tertulis, Selasa (21/9).
Saat ini Aqua sedang berkoordinasi dengan pihak berwenang dalam menangani dampak banjir. Arif menjelaskan fokus perusahaan saat ini juga membantu masyarakat sekitar pabrik yang terhempas bencana tersebut. Selain itu ia menyampaikan seluruh karyawan Aqua di pabrik berada dalam kondisi aman.
Banjr bandang di Kecamatan Cicurug, Sukabumi ini terjadi karena tembok penahan air tak bisa menahan derasnya laju air sungai. Ketinggian air di pabrik Aqua sempat mencapai 30 centimeter.
“Dampaknya air masuk dan merendam Sebagian ruangan perusahaan,” kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Fajri, Senin (21/3).
Banjir bandang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Sukabumi yakni Cibadak, Cidahu, dan Cicurug. Kecamatan yang disebut terakhir merupakan lokasi bencana yang paling parah.
Tak hanya Sukabumi, hujan yang melanda kawasan Jabodetabek sejak kemarin mengakibatkan banjir 49 rukun tetangga di DKI Jakarta terendam. Sebanyak 23 RT yang dilanda banjir berada di wilayah Jakarta Timur.
Meski demikian, genangan air di beberapa wilayah seperti Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara mulai surut sejak pagi. Puncak tertinggi permukaan air mencapai 40 sampai 70 cm pada pukul 06.00 WIB pagi. "Sejak pukul 08.00 WIB air mulai surut rata-rata berkurang 10 cm," kata Lurah Bidara Cina Dadang Yudi di Jakarta.
Begitu pula banjir di kawasan Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan juga berangusr surut. Genangan sempat mengakibatkan 505 warga Pengadegan mengungsi ke empat lokasi. "(Pengungsian) di SD dan madrasah sudah kosong, di GOR Pengadegan juga berangsur pulang," kata Camat Pancoran Rizki Adhari Jusal.