Lima Masalah di Balik Tingginya Angka Kematian Pasien Covid-19 di RI

Ameidyo Daud Nasution
29 September 2020, 11:28
virus corona, covid-19, pasien corona
ADI MAULANA IBRAHIM|KATADATA
Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) memakamkan jenazah covid-19 di TPU Pondok Rangon, Jakarta, Kamis (16/7/2020).

Pemerintah terus mencari strategi untuk menekan angka kematian pasien Covid-19. Mereka juga telah memetakan lima permasalahan yang mengakibatkan jumlah pasien meninggal terus bertambah sehingga menduduki posisi ketiga di Asia.

Hingga Senin (28/9) angka kematian pasien corona RI mencapai 10.473 orang atau tertinggi ketiga di Asia. Jumlah pasien SARS-CoV-2 Indonesia yang meninggal hanya kalah dari India dan Iran.

Advertisement

Rasio kematian pasien corona RI juga masih berada di angka 3,75% atau di atas rata-rata global yaitu 3%. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyoroti angka ini dalam rapat terbatas penanganan Covid-19, Senin (28/9).

Makanya Jokowi memerintahkan bawahannya membenahi fasilitas kesehatan sesuai standar. "Ini penting sekali sehingga angka kematian semakin menurun dan angka kesembuhan lebih baik lagi," ujar dia.

Dari lampiran Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, masalah pertama adalah tingginya tingkat keterisian tempat tidur (BOR) pada rumah sakit rujukan Covid-19.

Hingga 24 September, BOR tertinggi berada di Jakarta yakni 60,6% dan 61,6% di Bali. Oleh sebab itu pemerintah akan meningkatkan kapasitas RS agar dapat menangani pasien.

“Serta menyiapkan fasilitas isolasi mandiri di Wisma Atlet dan hotel bagi pasien tanpa gejala,” tulis keterangan Komite yang dikutip, Selasa (29/9). Di DKI sudah ada 27 hotel yang disiapkan bagi pasien corona yang tak menunjukkan gejala.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement