Swasta dan BUMN Berlomba Sediakan Obat Antivirus Covid-19

Ameidyo Daud Nasution
5 Oktober 2020, 11:51
bumn, virus corona, covid-19
ANTARA FOTO/Zabur Karuru/aww.
Pekerja menurunkan kardus yang berisi obat Avigan bantuan Kementerian BUMN di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (5/7/2020). Sebanyak 100.000 tablet obat Avigan diberikan untuk mendukung penanganan pasien COVID-19 di Jawa Timur dan diharapkan dapat membantu kesembuhan pasien positif COVID-19 di wilayah itu.

Usaha penyediaan obat antivirus Covid-19 tak hanya dilakukan perusahaan swasta. Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang farmasi yakni PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma siap memproduksi antivirus dalam penanggulangan pandemi.

Seperti PT Kalbe Farma, PT Indofarma akan memasarkan remdesivir dengan nama dagang Desrem.  Obat antivirus ini diproduksi Mylan Laboratories Limited atas lisensi Gilead Sciences Inc dari Amerika Serikat.

Sedangkan Kimia Farma sudah memproduksi antivirus favipiravir yang bisa digunakan untuk terapi pasien Covid-19. Anak usaha Kimia Farma yakni PT Phapros Tbk juga telah memproduksi dexamethasone, azithromycin, klorokuin, hidroksiklorokuin, dan methylprednisolone bagi pasien corona.

“Kami juga memproduksi multivitamin penambah daya tahan tubuh seperti vitamin C, Becefort, Fituno, dan Geriavita sebagai tambahan produk,” kata Direktur Utama PT Kimia Farma, Tbk Verdi Budidarmo dalam siaran pers humas Bio Farma di Bandung, Senin (5/10).

Verdi mengatakan Favipiravir ini merupakan produk pertama yang dikembankan perusahaan pelat merah dan telah mendapat Nomor Izin Edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Tak hanya antivirus, Kimia Farma juga mendistribusikan masker, hand sanitizer, hingga alat tes polymerase chain reaction (PCR) ke seluruh Indonesia.

Adapun remdesivir yang didistribusikan Indofarma telah mendapatkan NIE dari BPOM pada 30 September lalu. Mereka telah menyiapkan 400 ribu antivirus ini dan akan mulai dipasarkan pekan depan.

Tak hanya remdesivir, Indofarma juga memproduksi oseltamivir dengan kapasitas 4,9 juta kapsul per bulan. Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan pasokan ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan pasien.

Sebelumnya PT Kalbe Farma Tbk yang menggandeng Amarox Pharma Global dari India akan memasarkan remdesivir bernama Covifor bagi pasien Covid-19. Untuk tahap pertama, rencananya ada 50 ribu unit antivirus ini yang akan dipasarkan di RI.

Awalnya Kalbe membanderol Covifor dengan harga Rp 3 juta per dosis. Namun belakangan mereka memangkas harganya separuh menjadi Rp 1,5 juta.

 Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius mengatakan, penurunan harga Covifor dilatari oleh berbagai pertimbangan. Menurutnya, dengan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia, kebutuhan terhadap pengobatan Covid-19 dengan antivirus akan sangat besar.

Halaman:
Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...