Survei: Hanya 17% Responden yang Anggap RI Semakin Demokratis

Ameidyo Daud Nasution
25 Oktober 2020, 15:26
Mahasiswa dari sejumlah kampus melakukan aksi unjuk rasa tolak Undang-Undang Cipta Kerja, di Kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). Mereka dalam aksinya menuntut DPR RI dan Pemerintah untuk membuat Perppu pengganti untuk Undang-Undang
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Mahasiswa dari sejumlah kampus melakukan aksi unjuk rasa tolak Undang-Undang Cipta Kerja, di Kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). Mereka dalam aksinya menuntut DPR RI dan Pemerintah untuk membuat Perppu pengganti untuk Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja.

Sebuah alarm kebebasan masyarakat sipil muncul dari rilis hasil survei Indikator Politik Indonesia. Sebanyak 36% responden menyatakan Indonesia bergerak menjadi negara yang kurang demokratis.

Angka ini jauh di atas responden yang menganggap Indonesia menjadi negara demokratis yakni 17,7%. Sedangkan 37% menyatakan kondisi demokrasi RI tetap sama keadaannya.

Advertisement

Survei dilakukan dengan metode simple random sampling kepada 1.200 responden pada 24 sampai 30 September 2020. Survei ini memiliki tingkat toleransi kesalahan (margin of error) 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

“Ini adalah angka alarming meski persepsi ini bisa benar atau salah. Apalagi persepsi bisa mempengaruhi tindakan,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam pemaparan secara virtual, Minggu (25/10).

Jika dibedah secara spesifik, sebanyak 43,6% responden wanita menganggap RI kurang demokratis. Angka ini di atas responden pria yakni 28,4% menganggap demokrasi Indonesia bergerak mundur.

Begitu pula dengan usia responden, semakin muda, mereka menganggap RI saat ini kurang demokratis. Tercatat, ada 40,8% responden berusia di bawah 21 tahun beranggapan demokrasi RI semakin mundur. Sedangkan 48,8% responden 22 sampai 25 tahun menyatakan Indonesia kurang demokratis.

Meski demikian, hanya 26,7% responden dengan usia di atas 55 tahun yang menganggap kondisi saat ini8 kurang demokratis. “Karena anak muda ini lahir setelah 1998, komparasinya dengan era reformasi. Sedangkan buat orang tua, saat ini masih terhitung lebih demokratis dari zaman pak Harto,” kata Burhanuddin.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement