Stok Terbatas, Bulog Akan Revitalisasi Sistem Lumbung Pangan Desa

Rizky Alika
10 November 2020, 16:23
bulog, pangan, bencana
ANTARA FOTO/Fauzan/hp.
Petani memanen padi di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (9/11/2020). Badan Pusat Statistik mencatat sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif pada kuartal III-2020 yakni tumbuh sebesar 2,15 persen (yoy).

Perum Bulog menyiapkan revitalisasi lumbung pangan tingkat desa untuk mengantisipasi kelangkaan stok akibat bencana alam. Apalagi potensi stok pangan terbesar masih berasal dari desa.

Wakil Dirut Bulog Gatot Trihargo mengatakan sebanyak 56% cadangan beras yang ada berasal dari desa. Sedangkan porsi stok beras pemerintah pusat hanya sebesar 8% dari angka keseluruhan.

Advertisement

“Ke depan, kami akan kerja sama dengan desa bagaimana menjaga cadangan pangan secara mandiri,” kata Wakil Direktur Utama Bulog Gatot Trihargo dalam webinar Refoodmation, Selasa (10/11).

Gatot mengatakan, lumbung pangan desa itu juga diperlukan untuk mengantisipasi berbagai bencana, seperti potensi terjadinya la nina pada 2021. Akibatnya, musim panen pada tahun depan diperkirakan bakal maju satu bulan sehingga stok gabah diperkirakan melimpah.

Selain dengan adanya lumbung pangan pedesaan, maka desa dan rumah tangga perkotaan memiliki cadangan beras satu bulan atau sekitar 8 juta ton. Selain itu, lumbung beras ini juga mempu memutar roda ekonomi pedesaan.

“Kami akan jaga dan membuat threshold sebagai upaya agar masyarakat aman,” kata dia.

Salah satu contoh adalah Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, Kab Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat gempa terjadi di NTB dua tahun lalu, cadangan pangan lokal wilayah tersebut ikut terganggu. Oleh sebab itu revitalisasi dilakukan agar pasokan makanan pokok tetap terjaga.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement