Jokowi Minta Bappenas Rombak Sistem Penyaluran Bansos

Rizky Alika
5 Januari 2021, 15:14
Petugas mengemas sembako dalam satu dus di Gudang milik Perum Bulog di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/7/2020). Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyalurkan sebanyak 1.306.247 paket sembako kepada warga terdampak COVID-19 di 27 kota/kabupaten di Jawa
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Petugas mengemas sembako dalam satu dus di Gudang milik Perum Bulog di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/7/2020).

Presiden Joko Widodo meminta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk merancang ulang sistem perlindungan sosial. Hal ini demi memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) mencapai sasarannya.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa akan menyiapkan basis data untuk memastikan efektivitas penyaluran bansos. Pembenahan data tersebut juga untuk memastikan penyaluran bansos memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

"Reformasi sistem perlindungan sosial akan kita segera laksanakan dalam waktu dekat ini. Time frame-nya sudah dibuat oleh Bappenas sampai dengan 2024," kata Suharso di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (5/1).

Kemudian, Bappenas akan menyusun kembali berbagai program bantuan sosial di sejumlah kementerian/lembaga. Program-program tersebut akan disatukan dalam satu program strategis bantuan.

Tak hanya itu, pihaknya akan menguji kembali efektivitas program bantuan sosial di kementerian/lembaga guna memastikan keefektifan program.

Suharso mengatakan, Jokowi menargetkan tingkat kemiskinan ekstrim dapat turun menjadi 0 persen pada 2024. Saat ini, tingkat kemiskinan ekstrim di Indonesia mencapai 2,5-3 persen.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...