Kekhawatiran Pengusaha Pembatasan Aktivitas di Jawa-Bali Diperpanjang

Rizky Alika
18 Januari 2021, 19:17
ppkm, restoran, covid-19
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Warga berjalan di depan salah satu restoran di kawasan Sabang, Jakarta, Jumat (8/1/2021). Pemerintah menetapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali pada 11-25 Januari mendatang guna menekan angka penularan COVID-19 yang salah satunya membatasi kegiatan di restoran untuk makan atau minum di tempat hanya diperbolehkan sebanyak 25 persen dari kapasitas.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ternyata membawa kekhawatiran pada para pengusaha. Mereka mengkhawatirkan pemerintah akan memperpanjang pembatasan demi memutus penularan Covid-19 tersebut.

PPKM akan berakhir pada Senin (25/1) pekan depan.  Namun Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memperkirakan, akan ada ribuan restoran yang terancam tutup bila pembatasan ini kembali berlanjut.

"Kalau (PPKM) diperpanjang, yang tutup permanen itu bisa sampai 1.600," kata Wakil Ketua Umum Bidang PHRI Emil Arifin dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (18/1).

PHRI telah melakukan survei pada Oktober 2020 terkait jumlah restoran yang tutup sementara usai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berjalan. Hasil survei menunjukkan, jumlah restoran yang tutup sementara mencapai 1.300 restoran.

Emil mengatakan dengan penerapan PPKM, jam operasional restoran menjadi terbatas menjadi satu sif, yaitu sif siang. Hal ini juga berlaku bagi restoran yang berada di dalam pusat belanja dan dibatasi jam operasionalnya hingga pukul 19.00.

Sementara, sif malam tidak mungkin untuk diterapkan lantaran pemesanan makanan terakhir dibatasi hingga satu jam sebelum restoran ditutup. Akibatnya, ada sejumlah karyawan yang dirumahkan.

Emil memberikan contoh, sebuah restoran saat normal memiliki dua sif dengan jumlah 56 karyawan. Sejak adanya Covid-19, sif malam ditiadakan sehingga jumlah karyawan menjadi 28 orang.

Sementara, jumlah karyawan harus dibayasi menjadi 50% dari kapasitas sehingga hanya ada 12 orang yang bekerja saat sif siang. "Bahkan sekarang tinggal 7 orang dalam satu restoran. Empat orang di kasir dan dapur, 3 orang di depan," ujar dia.

Meski demikian, Emil mengatakan sebagian besar restoran tersebut bisa menjalankan kembali usahanya bila mendapatkan tambahan modal kerja dari investor baru atau perbankan.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...