Pidato Pelantikan Biden: Ajak Warga AS Bersatu Hadapi Corona & Rasisme

Ameidyo Daud Nasution
21 Januari 2021, 10:34
joe biden, amerika serikat, presiden AS
ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar/hp/cf
Mike Segar Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberi hormat saat Ibu Negara Jill Biden meletakkan tangan di dadanya saat melakukan tinjauan setelah upacara pelantikan, di Washington, Amerika Serikat, Rabu (20/1/2021).

Joe Biden telah mengambil sumpah sebagai Presiden Amerika Serikat menggantikan Donald Trump pada Rabu (20/1) waktu setempat. Usai mengucapkan janji, mantan Wakil Presiden AS tersebut lalu memberikan pidato pertamanya.

Dalam pidato berdurasi 21 menit tersebut, Biden banyak menyinggung soal persatuan, demokrasi, hingga tantangan yang dihadapi Negeri Paman Sam. Awalnya ia menyinggung soal kemenangan demokrasi dan transfer kekuasaan secara damai usai kekerasan terjadi di Capitol.

Advertisement

Dia lalu mengatakan  sejarah negara tersebut melalui badai, peperangan, dan perselisihan namun masih selamat hingga saat ini. “Kisah Amerika tak bergantung pada salah satu atau sebagian dari kita, tetapi pada kita semua,” kata Biden dikutip dari The New York Times, Kamis (21/1).

Dia mengatakan AS yang pernah diuji lewat Perang Saudara, Depresi Besar, Perang Dunia I dan II, hingga serangan 9/11 tetap bertahan. Kali ini, AS sedang dilanda pandemi Covid-19 yang disebutnya sebagai ‘musim dingin’.

Meski demikian, Biden berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan besar dalam menaklukan virus, menyediakan pekerjaan, membangun perawatan kesehatan, hingga keadilan rasial. “Kita bisa menjadi AS, sekali lagi, kekuatan terdepan untuk kebaikan di dunia,” katanya.

Hal tersebut menurutnya dapat tercapai jika rakyat AS bersatu tanpa amarah serta saling menunjukkan rasa hormat antara satu dengan lainnya. Biden lalu mengajak masyarakat AS menolak adanya manipulasi fakta dan kenyataan.

“Amerika harus lebih baik dari ini dan saya yakin kita bisa lebih daik dari ini,” ujarnya.

Biden lalu menyinggung soal demokrasi dan kondisi AS usai kampanye Pilpres yang cukup membelah masyarakat. Poliitisi Partai Demokrat itu mengimbau semua orang yang tak mendukungnya untuk memberi kesempatan padanya bekerja demi kepentingan bersama.

Dia juga tak mempermasalahkan jika ke depannya, pihak yang kontra masih tak sependapat. Menurutnya hal tersebut adalah konsekuensi dari demokrasi yang menjadi kekuatan AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement