11 Juta Dosis Bahan Vaksin Sinovac Tiba di RI, Diproduksi Pekan Depan

Rizky Alika
2 Februari 2021, 14:22
covid-19, virus corona, sinovac
ANTARA FOTO/Stenly Pontolawokang/YU/wsj.
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 Sinovac saat vaksinasi terhadap pejabat pemerintah kabupaten Kepulauan Sangihe di Rumah Sakit Liun Kendage Tahuna, Sulawesi Utara, Senin (1/2/2021). Sebanyak 11 juta vaksin Sinovac telah tiba hari Selasa (2/2) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pemerintah terus menyiapkan vaksinasi demi memutus penularan Covid-19. Terbaru, 11 juta dosis vaksin dari Sinovac, Tiongkok telah tiba di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Selasa (2/2). 

Secara rinci, 11 juta vaksin itu terdiri dari 10 juta dosis dalam bentuk bahan baku dan 1 juta dosis setengah jadi (overfill). Vaksin tersebut rencananya akan diproduksi mulai akhir pekan depan yakni 13 Februari.

"Untuk yang kedatangan berikutnya pada hari ini akan diproses 13 Februari dan diharapkan selesai 20 Maret 2021," kata Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Selasa (2/2).

Sebelumnya pemerintah telah menerima 3 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi pada 6 Desember dan 31 Desember lalu. Setelah itu, Sinovac kembali mengirimkan 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku pada 12 Januari 2021.

Secara keseluruhan, Sinovac akan mengirimkan 140 juta dosis bahan baku vaksin hingga Juli 2021. Adapun, 15 juta bahan baku Sinovac yang tiba pada Januari tengah melalui proses produksi di Bio Farma.

Proses pengolahan diperkirakan selesai pada 11 Februari dengan jumlah 13 juta dosis vaksin jadi. Nantinya, vaksin siap pakai itu bakal dialokasikan untuk petugas publik, seperti TNI dan Polri.

Seluruh vaksin yang diolah di Bio Farma akan dibungkus dalam kemasan bernama Vaksin Covid-19. Nama tersebut berbeda dengan 3 juta vaksin yang dikirim dalam bentuk jadi, yaitu bernama Coronavac

Sedangkan kemasan Vaksin Covid-19 akan dibungkus dalam bentuk multi dosis dengan jumlah 1 vial berisi 10 dosis. Dalam 1 dus akan berisi 10 vial atau 100 dosis vaksin. "Perbedaan kemasan tidak membedakan kualitas dari vaksin Covid-19 tersebut," ujar Bambang.

Bio Farma memastikan, seluruh bahan baku yang diolah akan melalui proses uji mutu dan kontrol kualitas secara ketat. Pengawasan dilakukan oleh laboratorium perusahaan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Mereka juga akan memantau proses distribusi lewat sistem yang dilengkapi dengan dashboard internet. "Ini untuk memastikan vaksin yang kami hasilkan memenuhi standar kualitas dan standar mutu yang ditetapkan," ujar Bambang.

Sedangkan Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan sudah ada lebih dari 500 ribu tenaga kesehatan yang telah disuntik vaksin Covid-19.

Hingga saat ini, belum ada efek samping serius yang dialami oleh para penerima vaksin corona. Nadia pun optimistis target vaksinasi kepada 1,5 juta tenaga kesehatan dapat tercapai paling lambat akhir Februari 2021.

"Angka tersebut menunjukkan antusiasme luar biasa dari tenaga kesehatan untuk mendukung program vaksinasi," ujar dia.

Setelah itu, vaksinasi tahap kedua akan dilanjutkan untuk 17,4 juta petugas pelayanan publik yang bekerja di daerah terpapar Covid-19. Pemerintah pun berharap, kekebalan kelompok bisa terbentuk jika vaksin telah didistribusikan secara menyeluruh.

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...