Anggap Urusan Internal Demokrat, Jokowi Tak Akan Jawab Surat AHY
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo mengenai kudeta kepemimpinan partai berlambang mercy tersebut. Meski demikian, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan bahwa Jokowi tak akan membalas surat itu.
Surat dari Demokrat telah disampaikan AHY ke Istana lewat Sekretaris Jenderalnya yakni Teuku Riefky Harsa. Namun Pratikno mengatakan urusan tersebut telah diatur sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
"Kami tidak perlu menjawab surat tersebut karena itu perihal dinamika internal partai," kata Pratikno dalam sebuah tayangan video, Kamis (4/2).
Memanasnya kondisi internal Demokrat ini tercium publik usai AHY menggelar konferensi pers pada Senin (2/2). Dalam pernyataannya, ia mengaku telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi tentang adanya keterlibatan pejabat negara dalam usaha mendongkelnya.
Dia menyampaikan ada lima orang pelaku gerakan yang terdiri dari satu kader Demokrat aktif, satu kader yang enam tahun tidak aktif, dan satu mantan kader yang sembilan tahun lalu diberhentikan karena menjalani hukuman akibat tindak pidana korupsi.
Ada pula satu kader Demokrat yang telah hengkang sejak tiga tahun lalu. “Sedangkan yang non kader adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan yang sekali lagi sedang kami minta konfirmasi kepada Presiden,” kata Agus.
Belakangan nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terkuak sebagai pejabat tinggi tersebut. Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia itu mengakui pernah bertemu beberapa kader Demokrat, namun ia menganggap hal tersebut merupakan hal biasa.
“Intinya diajak ketemu, aku datang. Biasa saja. Setiap hari di kantor juga menerima orang dari berbagai kelompok,” katanya.
Dia juga membantah menjadi dalang desakan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat hingga menjadi calon Presiden. Selain itu Moeldoko juga menepis pernyataan salah seorang pengurus Demokrat bahwa dirinya menodong Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Pewan Pimpinan Cabang (DPC) partai pemenang Pemilu 2009 itu.
Secara khusus, Moeldoko meminta AHY tak khawatir dengan isu kudeta ini. Apalagi putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono ini terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat secara aklamasi. “Jadi dinamika parpol itu biasa kalau seperti itu,” katanya.