Puluhan Ribu Personel TNI-Polri Ikut 'Perang' Skala Mikro Lawan Corona

Ameidyo Daud Nasution
11 Februari 2021, 21:12
tni, polri, covid-19
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
Personel polisi merapikan maskernya saat mengikuti Apel Kesiapan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan Tenaga Kesehatan Polri di Lapangan Promoter, Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Polri menyiapkan 40.366 personel Bhabinkamtimbas dan tenaga kesehatan yang bertindak sebagai pendeteksi dini dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di sejumlah daerah mulai mempersiapkan diri untuk menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro. Persiapan dilakukan demi melancarkan penelusuran kasus Covid-19 di lingkungan terkecil.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan keterlibatan aparat TNI dan Polri diperlukan sebagai salah satu strategi memenangkan perang melawan Covid-19. Apalagi Kementerian Kesehatan memerlukan minimal 80 ribu pelacak di seluruh desa demi memenuhi kondisi ideal 30 pelacak per 100 ribu penduduk.

"Kami (Kemenkes) tak punya aparat seperti itu, yang punya hanya TNI dan Polri," kata Budi di Polda Metro Jaya, Kamis (11/2) dikutip dari Antara.

Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mengatakan saat ini telah menyiapkan lebihd ari 40 ribu personel sebagai tracer kasus positif. Selain itu mereka menyiagakan 13.500 tenaga kesehatan sebagai vaksinator.

“Polri menyiapkan 40.336 personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) sebagai tracer sebagai deteksi dini penyebaran virus corona,” kata Listyo di Jakarta, Kamis (11/2).

Sedangkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah menyiapkan 29.736 personel untuk melacak kasus corona. Mereka terdiri dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) sebanyak 27.866 orang, 1.768 Bintara Pembina Potensi Maritim TNI AL, dan 102 Bintara Potensi Dirgantara TNI AU.

“Personel TNI akan melakukan tracing Covid-19 di 7 provinsi di Jawa Bali yang melaksanakan PPKM Skala Mikro," kata Hadi, Selasa (9/2).

Bahkan Hadi telah memerintahkan bawahannya untuk segera 'membombardir' 210 RT zona merah di Jawa Timur. Bombardir yang dimaksud adalah melacak, mengisolasi kasus positif, dan memperketat pembatasan sosial. "Tentunya pemerintah daerah akan mengeluarkan peraturan untuk hal tersebut," kata Hadi.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...