Target Vaksinasi Covid-19 Terganjal Jumlah Faskes dan Masalah Data
Realisasi vaksinasi Covid-19 hingga saat ini masih jauh dari target Presiden Joko Widodo. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam program, salah satunya sistem informasi data yang belum sempurna.
Selain itu, pemerintah juga menemukan kendala pada alur komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk itu, pemerintah terus melakukan evaluasi demi memperbaiki program vaksinasi.
"Kendala yang dihadapi pemerintah di antaranya terbatasnya jumlah fasilitas kesehatan dan belum sempurnanya sistem informasi data yang dibutuhkan untuk vaksinasi," kata Wiku dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/3).
Sebelumnya Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan jumlah vaksin yang sudah beredar di Indonesia sekitar 12 juta. Makanya program ini memerlukan jumlah vaksinator dari tenaga kesehatan dalam jumlah besar.
“Karena kita tahu untuk bisa mengejar pada 181,5 juta dalam kurun waktu 6 bulan, membutuhkan penyuntikan vaksinasi 1 sampai 1,5 juta dosis per hari,” kata dr. Nadia, Jumat (5/3).
Sedangkan Hingga 9 Maret pukul 14.00 WIB, vaksinasi tahap pertama telah diberikan kepada 3.337.026 orang. Ini artinya, rata-rata pemberian vaksin baru mencapai 59 ribu orang per hari atau jauh dari target Presiden Joko Widodo yakni sejuta per hari.
Selain itu, persentase realisasi vaksinasi RI masih mencapai 1,1 persen dari jumlah penduduk. Angka ini masih berada di bawah India yakni 1,9 persen, Brasil 3,9 persen, hingga Turki sebesar 9 persen dari penduduknya,
Pemerintah telah memulai vaksinasi tahap kedua pada pada 17 Februari 2021 dengan sasaran 38,5 juta orang. Jika dibagi, angka tersebut terdiri dari 16,9 juta pekerja publik dan 21,5 juta lansia.
Pekerja publik terdiri dari pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat dan pegawai pemerintah, TNI, Polri, Satpol PP, perangkat desa, BUMN, BUMD, hingga pemadam kebakaran. Selain itu, petugas transportasi publik, awak media, atlet hingga pelaku sektor pariwisata termasuk staf hotel, restauran dan tempat wisata akan mendapat giliran vaksinasi tahap kedua.