Wartawan Disuntik Vaksin Corona, Masyarakat Pers Apresiasi Pemerintah
Wartawan merupakan salah satu profesi yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 mulai 25 Februari lalu. Oleh sebab itu masyarakat pers memberikan apresiasi kepada pemerintah atas pemberian suntikan vaksin.
Pernyataan ini diberikan masyarakat pers yang terdiri dari Dewan Pers, Persatuan Wartawan Indonesia, Forum Pemred, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Serikat Perusahaan Pers (SPS), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).
Selain itu ada pula Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATLVI), dan Pewarta Foto Indonesia (PFI).
Dalam pernyataannya, masyarakat pers menyatakan bahwa suntikan vaksin diperlukan lantaran awak media adalah satu dari beberapa profesi yang tak bisa hibernasi. Mereka perlu terus menjalankan tugas agar publik hingga pemerintah mendapatkan informasi yang memadai di kala pandemi.
“Kita semua berharap agar dengan vaksinasi, tingkat penyebaran Covid-19 bisa ditekan dan bisa beraktivitas kembali,” demikian bunyi pernyataan masyarakat pers, Sabtu (20/3).
Pada tahap pertama, sudah ada 5.500 wartawan yang telah didaftarkan menerima vaksin dan 5.200 di antaranya telah datang vaksinasi di Istora Senayan. Sedangkan sebanyak 5.025 orang telah menjalani vaksinasi kedua pada 16-17 Maret.
Masyarakat pers mengatakan dari jumlah tersebut, hampir tidak ada efek samping yang serius bagi para penerima vaksin. Selain itu proses vaksinasi juga berjalan aman dan tertib.
Selain oleh pemerintah pusat, ada juga 4.000 wartawan yang akan menjalani vaksinasi oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada pekan keempat Maret. Oleh sebab itu, masyarakat pers juga mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi DKI tersebut.
“Apresiasi yang sama kami sampaikan kepada pemerintah daerah yang membantu wartwan mengikuti vaksinasi,” demikian pernyataan mereka.
Meski demikian, masih banyak pekerja media yang belum menerima vaksin namun tetap turun ke lapangan karena tuntutan pekerjaa. Oleh sebab itu masyarakat pers terus mencari jalan keluar agar pekerja pers tersebut bisa menjalani vaksinasi.
“Kami menghimbau pekerja media baik yang belum menerima maupun telah menerima vaksin untuk patuh protokol kesehatan dalam pekerjaan jurnalistik,” demikian keterangan masyarakat pers.
Rencana vaksinasi wartawan ini awalnya disampaikan Presiden Joko Widodo saat peringatan Hari Pers Nasional 9 Februari lalu. Saat itu Jokowi menjanjikan lima ribu awak media bisa menerima vaksin.
"Saya sudah bisik-bisik ke Prof Nuh (Ketua Dewan Pers) untuk (tahap) awal di akhir bulan Februari atau awal Maret, untuk media sudah kami siapkan kira-kira 5 ribu orang untuk bisa divaksin," kata Jokowi.