Kekerasan Usai Kudeta, Kemenlu Minta WNI di Myanmar Pulang

Ameidyo Daud Nasution
25 Maret 2021, 11:19
myanmar, kudeta, WNI di Myanmar, internasional
ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/hp/cf
Stringer Seorang pengunjuk rasa berdiri di dekat barikade saat protes terhadap kup militer di Mandalay, Myanmar, Senin (22/3/2021). Kemenlu meminta WNI yang berada di Myanmar segera pulang.

Kudeta yang berujung kekerasan di Myanmar membuat Kementerian Luar Negeri meminta warga negara Indonesia (WNI) segera pulang. Bahkan, sepanjang Maret, sudah ada 96 WNI yang melapor ke Kedutaan Besar RI di Yangon untuk kembali ke Tanah Air.

Jumlah tersebut tidak termasuk 50 WNI yang sebelum bulan ini telah pulang menggunakan penerbangan yang diperbantukan. Adapun hingga saat ini masih ada 362 warga Indonesia yang bertahan di Myahnmar. 

“Bagi WNI yang tidak memiliki kepentingan mendesak, kami minta untuk mempertimbangkan pulang ke Indonesia,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha dikutip dari Antara, Kamis (25/3).

Sebanyak 20 WNI telah berada di Sekolah Indonesia Yangon sebagai lokasi perlindungan yang aman lantaran berada di wilayah diplomatik. Jika WNI ingin pulang, saat ini ada dua maskapai yakni Singapore Airlines dan Myanmar Airlines untuk membantu warga asing keluar.

Sedangkan aktivis anti kudeta hari ini merencanakan protes usai pemogokan nasional Rabu (24/3). Pemogokan tersebut disasar untuk melumpuhkan ekonomi dan membuat pusat komersial di Yangon dan Monywa menjadi sepi.

Namun, aktivis kembali menyerukan adanya demonstrasi besar hari ini. “Badai terkuat datang setelah keheningan,” kata pemimpin protes Ei Thinzar Maung, dikutip dari Reuters, Kamis (25/3).

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...