Usaha Google Tepis Hoaks Untuk Selamatkan Nyawa dari Covid-19

Rizky Alika
4 Mei 2021, 14:55
google, vaksin, covid-19, hoaks, katadata
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Seorang pria membuka laman Google dari gawainya di Jakarta, Jumat (12/4/2019). Google telah menggandeng 11 media di dunia untuk memerangi hoaks vaksinasi Covid-19. Salah satu yang digandeng adalah Katadata.co.id.

Raksasa teknologi Google menjelaskan alasan mereka memerangi hoaks terkait Covid-19. Mereka ingin memastikan masyarakat yang mengakses platform Google bisa mendapatkan informasi berkualitas tinggi guna menyelamatkan nyawa manusia dari pandemi.

Google telah menggandeng 11 media dari berbagai negara untuk memerangi kekeliruan informasi dan hoaks vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia. News Lab Lead APAC Google Irene Jay Liu mengatakan langkah ini dilakukan mengingat informasi terkait Covid-19 yang sangat cepat beredar di dunia.

“Salah satu isu kuncinya adalah vaksinasi, jadi kami bekerja sama dengan jurnalis dan memberikan kesempatan mereka melawan misinformasi itu,” kata Irene dalam #Katadata9 Virtual Event: “Battling Misinformation”, Selasa (4/5).

Salah satu yang digandeng Google dalam memerangi hoaks adalah Katadata.co.id. Irene mengatakan  penting untuk bekerja sama dengan partner yang memiliki keahlian pada pengecekan fakta, pengolahan data, dan pemaparan cerita yang baik terkait data.

Google berharap pihaknya bisa melawan seluruh hoaks dan rumor melalui pasar basah di Indonesia. "Harapannya pelaku pasar basah tersebut melanjutkan informasi yang mereka peroleh ke komunitasnya," ujar dia.

Guna memerangi hoaks, Katadata.co.id menggandeng Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo). Asosiasi ini beranggotakan lebih 10 juta pedagang pasar, yang terbagi atas enam regional dan mencakup total 412 kabupaten dan kota.

Ketua Asparindo Joko Setiyanto mengatakan edukasi informasi menjadi penting lantaran tingkat pendidikan pedagang di Indonesia sangat beragam, mulai dari tak berijazah sampai memiliki gelar magister.

Dengan keberagaman tersebut, sulit untuk mengatur kedisiplinan pelaku pasar. "Kami tidak siap hadapi pandemi," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...