Pembelaan Ganjar Usai Disentil PDIP Terlalu Tampil di Medsos
Perang dingin antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan PDI Perjuangan semakin menjadi. Ganjar membantah telah memoles dirinya di media sosial demi kepentingan politik.
Pernyataan ini merespons tudingan Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto, Minggu (24/5). Bambang menyebut Ganjar terlalu ambisius menyasar Pemilihan Presiden 2024.
Salah satu alasannya adalah tingginya intensitas mantan Wakil Ketua Komisi III DPR itu di media sosial, bahkan hingga memiliki kanal Youtube sendiri. Tak hanya itu, Bambang juga menuding Ganjar menggerakkan pasukan di media sosial.
Ganjar lalu mengatakan bahwa dirinya telah menggunakan media sosial sejak lama. “Saya kan sudah cukup lama bermedsos, sejak jadi Anggota DPR,” katanya di Semarang, Senin (24/5) dikutip dari Antara.
Ganjar memiliki beberapa akun media sosial seperti Instagram yang diikuti 3,4 juta orang dan 4.383 posting, akun Twitter yang diikuti 1,9 juta orang, hingga Youtube dengan 961 ribu pelanggan dan 841 video.
Ia juga enggan berkomentar terlalu banyak mengenai hubungannya dengan PDIP yang sedang surut. Menurutnya, ia tak perlu datang ke sebuah acara jika tak mendapatkan undangan.
“Heleh, koyok ngono ditakonke (seperti itu ditanyakan-red), aku ini wong Jowo kok yo (saya ini orang Jawa-red),” katanya merujuk rasa sungkan yang dianutnya.
Sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Puan Maharani tak mengundang Ganjar dalam pengarahan kader PDIP Jawa Tengah. Bambang beralasan Ganjar terlalu berambisi maju pada Pilpres 2024 dan sikap ini dianggap tak baik untuk keutuhan partai.
Bambang yang juga Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu tersebut melihat sinyal ambisi Ganjar dari intensitasnya di media sosial dan media massa. Bahkan Ganjar juga menjadi ‘host’ di Youtube, sesuatu yang tak dilakukan kader PDIP lainnya.
“Ini bukan teguran karena merasa lebih tinggi dari kita. Ia (Ganjar) merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Megawati),” kata politisi yang akrab dipanggil Bambang pacul tersebut.
Dalam video yang beredar, Puan meminta seluruh kader banteng berjuang secara nyata. Dia lalu menyentil pemimpin yang hanya kerap mondar mandir di meda sosial dan bukan di lapangan. “Pemimpin menurut saya memang ada di lapangan dan bukan di media sosial,” kata putri Megawati tersebut.
Direktur Eksekutif Indonesia Presidential Studies Nyarwi Ahmad mengatakan hal ini menunjukkan dukungan internal partai banteng kepada Ganjar belum aman. Bahkan Ganjar berpotensi kehilangan peluang mendapatkan tiket PDIP masuk gelanggang politik 2024 mendatang.
Hal yang sama disampaikan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. Adi mengatakan kunci majunya Ganjar ke gelanggang politik 2024 adalah restu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Kalau situasinya tak bisa diredam, sulit bagi Ganjar," katanya.