Anggaran Jumbo Alutsista, ICW Soroti Kans Konflik Kepentingan Prabowo

Rizky Alika
9 Juni 2021, 16:39
prabowo, icw, alutsista, tni, gerindra
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz.
Menhan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021).ICW menyoroti potensi konflik kepentingan Peabowo dari keberadaan PT TMI.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membentuk PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) di tengah rencana kementeriannya memborong alat utama sistem pertahanan (alutsista) senilai Rp 1.750 triliun hingga 2024. Indonesia Corruption Watch (ICW) pun menyoroti potensi konflik kepentingan dalam pembuatan perusahaan tersebut.

Koordinator ICW Adnan Topan Husodo mengatakan TMI semula tidak memiliki kejelasan status badan hukum. Perusahaan ini awalnya berada di bawah Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan di bawah Kemenhan.

Advertisement

"Dari aspek tata kelola, Menteri Pertahanan terindikasi terlibat dalam konflik kepentingan sehingga kebijakan itu berbau koruptif dan dapat masuk ranah tindak pidana korupsi," kata Koordinator ICW Adnan Topan Husodo dalam diskusi daring, Rabu (9/6).

 Prabowo yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra menunjuk Mayjen (Purn) Glenny Kairupan sebagai Direktur Utama TMI. Selain itu, ia juga mengamanatkan mantan Direktur Utama PT PAL Harsusanto sebagai Presiden Direktur dan CEO TMI.

Adapun, Glenny merupakan anggota Dewan Pembina Gerindra sekaligus Direktur Penggalangan Badan Pemenangan Nasional Prabowo dan Sandiaga Uno pada pemilihan presiden 2019.  Selain itu nama Komisaris lainnya seperti Yudi Magio Yusuf, Angga Raka Prabowo, dan Prasetyo Hadi merupakan kader Partai Gerindra.

Hingga saat ini, belum ada penjelasan dari Prabowo terkait dasar hukum pembentukan TMI yang selanjutnya akan mengurus pengadaan alutsista.  "Mungkin konteksnya berangkat dari rencana Rp 1.700 triliun dana modernisasi alutsista," kata Adnan.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement