Pemerintah Andalkan SiLacak untuk Lacak Covid-19, Bagaimana Caranya?

Rizky Alika
4 Agustus 2021, 20:35
covid-19, SiLacak, corona, aplikasi
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj.
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada warga Perumahan Bumi Anggrek, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (7/6/2021). Pemerentah mengandalkan aplikasi SiLacak untuk menelusuri kasus positif Covid-19.

Pemerintah menargetkan penelusuran kontak alias tracing  Covid-19 meningkat hingga 15 orang penelusuran tiap 1 kasus konfirmasi atau 1:15. Untuk itu, mereka menggunakan aplikasi bernama SiLacak untuk mengejar target tersebut.

SiLacak merupakan aplikasi penguatan tracing alias penelusuran dalam penanganan Covid-19. Aplikasi ini digunakan oleh petugas untuk melaksanakan pelacakan secara terintegrasi.

"Ya, (menggunakan SiLacak) dan dikombinasi dengan InaRisk," kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting saat dihubungi Katadata.co.id, Rabu (4/8).

Sementara, InaRisk merupakan aplikasi berisikan informasi tingkat bahaya suatu wilayah. Aplikasi itu juga dapat mendeteksi kadar gangguan Covid-19 sehingga bisa memudahkan petugas untuk melakukan tracing.

Juru Bicara Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengatakan, SiLacak digunakan untuk memantau pelaksanaan proses tracing. "Untuk optimalisasi petugas, dilakukan pelatihan pada minggu ini sehingga lebih siap di minggu depan," kata dia.

Selain itu, petugas akan dilatih untuk memasukan data ke dalam SiLacak agar proses dapat berjalan lancar. Kementerian Kesehatan pun telah menyederhanakan proses input data pada sistem aplikasi tersebut sehingga tidak sesulit sebelumnya.

Untuk memperkuat tracing, pemerintah menggelar pertemuan dengan mengundang guru besar, dokter, ahli wabah, pengamat ekonomi, hingga perwakilan mahasiswa pada Selasa (3/8). Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan menjadi salah satu peserta yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Dalam rapat tersebut, ia mengusulkan pemerintah untuk memonitor kinerja tracing setiap minggu. Untuk itu, pemantauan dilakukan melalui aplikasi SiLacak.

"Jadi Pak Luhut (Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan) akan melihat dari SiLacak, berapa perkembangan angkanya. Jadi bukan laporan kertas, dia harus ada di aplikasi itu," ujar Iwan.

Aplikasi tersebut hanya digunakan oleh petugas yang menelusuri kontak erat alias tracer. Nantinya setiap ada temuan kasus positif Covid-19, data orang tersebut dikirimkan kepada koordinator tim melalui pesan singkat WhatsApp.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...