Survei Charta: Tren Ketidakpuasan terhadap Kinerja Jokowi Terus Naik

Rizky Alika
12 Agustus 2021, 15:55
survei, jokowi, ma'ruf amin
ANTARA FOTO/Setpres/Rusman/Handout/aww.
Presiden Joko Widodo (kanan) mengambil sumpah jabatan pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode 2019-2024 dan kepala lembaga pemerintah non kementerian di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/4/2021). Survei Charta Politika pada Juli 2021 menunjukkan tren ketidakpuasan atas kinerja Jokowi dan Ma'ruf Amin meningkat

Lembaga survei Charta Politika melakukan survei terkait evaluasi kebijakan pemerintah di masa pandemi. Hasil penjaringan opini menunjukkan, tren ketidakpuasan terhadap pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin menunjukkan peningkatan.

Survei dilakukan pada 12 sampai 20 Juli dengan metode multistage random sampling kepada 1.200 responden. Sedangkan tingkat toleransi kesalahan dari penggalian opini ini sebesar 2,83%.

"Ada tren ketidakpuasan naik cukup tinggi dibanding dengan survei terakhir," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (12/8).

 Survei pada Juli 2021 menunjukkan, ketidakpuasan responden terhadap kinerja pemerintah sebesar 34,1%. Angka itu meningkat dibandingkan survei pada Maret 2021 dan Februari 2021 sebesar masing-masing 21,2% dan 18,5%.

Sebaliknya, tingkat kepuasan responden terhadap kinerja pemerintah berdasarkan survei 12-20 Juli mencapai 62,4%. Namun angka ini menurun tipis dibandingkan survei pada Maret 2021 sebesar 65,3% dan Februari 64,6%.

Berdasarkan lokasinya, responden dengan tingkat kepuasan tertinggi terjadi di Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan nilai 73%, Jawa Timur 72,1%, dan Bali, NTB, NTT sebesar 71,7%. Sedangkan, wilayah dengan tingkat kepuasan terendah terjadi di Maluku dan Papua sebesar 45%, Kalimantan 47,7%, dan Sumatera 55,2%.

Sebanyak 31,5% responden juga mempersoalkan masalah paling pokok yakni penanganan pandemi Covid-19. Kemudian, 22,2% menjawab masalah utama lainnya ialah harga kebutuhan pokok mahal. Selebihnya menjawab sulit mencari lapangan kerja, infrastruktur jalan raya yang tidak memadai, dan biaya berobat yang mahal.

"Tentu saja angka yang besar ini akan berpengaruh pada tingkat kepuasan responden," kata Yunarto.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...