Percepat Vaksinasi, Jokowi Peringatkan Ancaman Covid-19 Varian Mu

Rizky Alika
7 September 2021, 18:26
varian Mu, jokowi, covid-19
ANTARA FOTO/Biro Pers dan Media Setpres/Handout/wsj.
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan pers tentang perkembangan terkini pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/8/2021). Presiden Joko Widodo memutuskan tetap memperpanjang kebijakan PPKM hingga 6 September 2021 meskipun perkembangan kasus COVID-19 semakin menunjukan tren penurunan. ANTARA FOTO/Biro Pers dan Media Setpres/Handout/wsj.

Presiden Joko Widodo memantau vaksinasi di Blitar pada Selasa (7/5). Dalam kesempatan itu, Jokowi mengingatkan masyarakat terkait potensi ancaman Covid-19 varian Mu.

Salah satu cara mengatasinya adalah percepatan vaksinasi. Selain itu, protokol kesehatan perlu diterapkan oleh seluruh pihak, termasuk bagi orang yang sudah divaksin.

"Ada varian baru yang dulunya kita tidak menyangka muncul varian Delta, ini sudah kita dengar lagi varian Mu," kata Jokowi di Blitar, Selasa (7/9).

Mantan Wali Kota Solo itu juga mengingatkan, Covid-19 tidak mungkin akan hilang namun masih bisa dikendalikan. "Jangan sampai terjadi peningkatan yang eksponensial karena virus corona ini," katanya.

Sebelumnya, Jokowi meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk mewaspadai masuknya Covid-19 varian Mu dari luar negeri. Hal ini disampaikan dalam rapat terbatas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Merdeka, Selasa (6/9).

"Betul-betul agar lebih waspada dan detil, jangan sampai ini (varian Mu) merusak capaian yang sudah dilakukan," ujar dia.

Sebagaimana diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memantau varian baru Covid-19 bernama “Mu” yang pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari lalu. Varian bernama ilmiah B.1.621 ini lalu masuk ke dalam kelompok yang mendapatkan perhatian atau “variant of interest (VOI)”.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...