Rupiah Berpotensi Menguat Meski Dibuka Melemah Ke Rp 14.255 Per US$

Abdul Azis Said
21 September 2021, 09:57
rupiah, dolar as, nilai tukar
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Karyawan menghitung uang di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Jumat (6/11/2020). Berdasarkan data kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) hingga pukul 16.00 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat ke posisi Rp14.321 per dollar AS atau 0,82 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,08% ke level Rp 14.255 per dolar AS pada perdagangan pasar spot pagi ini. Namun analis memperkirakan rupiah akan berbalik menguat di tengah pelonggaran PPKM di sebagian besar wilayah Indonesia.

Mengutip Bloomberg, kurs garuda berbalik menguat ke level Rp 14.242 per dolar AS pada pukul 09.25 WIB. Ini sedikit lebih baik dari level penutupan kemarin Rp 14.243 per dolar AS.

Advertisement

Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi. Dolar Hong Kong menguat 0,03% bersama dolar Singapura 0,10%, won Korea Selatan 0,20%, peso Filipina 0,21% dan ringgit Malaysia 0,17%. Sementara baht Thailand melemah 0,08%, yuan Tiongkok 0,13%, rupee India 0,35%, dolar Taiwan 0,04% dan yen Jepang 0,07%.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan menguat hari ini di kisaran Rp 14.200 hingga Rp 14.270 per dolar AS. Sentimen positif datang dari dalam negeri terutama akibat pelonggaran PPKM di mayoritas wilayah.

"Ini dibantu oleh sentimen positif dari dalam negeri dimana level PPKM di Jawa Bali diturunkan dan tidak ada yang berada di level 4," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Selasa (21/9).

Pemerintah mengumumkan perpanjangan PPKM Level 1-4 untuk seluruh wilayah Indonesia hingga 4 Oktober. Seluruh kabupaten kota di Jawa-Bali telah bebas dari status pembatasan Level 4.

Kunjungan ke mal dan pusat perbelanjaan juga sudah diperbolehkan membawa anak usia di bawah 12 tahun. Namun kebijakan ini baru akan diuji coba di wilayah Jakarta, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta dan Surabaya.

Namun, Ariston memperkirakan sentimen tersebut mungkin tidak akan signifikan mengangkat rupiah. Penguatan nilai tukar masih akan terbatas di tengah penantian pasar terhadap pengumuman lebih lanjut bank sentral AS terkait rencana tapering off alias pengetatan stimulus yang kemungkinan diumumkan dalam rapat pekan ini.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement