IHSG Berpotensi Tertekan Dibayangi Krisis Raksasa Properti Evergrande

Image title
22 September 2021, 07:08
ihsg, saham, evergrande
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja memfoto layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu (31/3) ditutup melemah 85,92 poin atau 1,42 persen ke level 5.985.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan kembali bergerak turun pada perdagangan Rabu (22/9). Padahal dalam dua hari belakangan, indeks telah melemah 1,19% menjadi 6.060.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan pergerakan IHSG hari ini akan diwarnai kekhawatiran investor terhadap gagal bayar perusahaan properti asal Tiongkok, Evergrande.

"Pergerakan pasar saham masih dibayangi kekhawatiran akibat rencana tapering Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed serta kekhawatiran dari kasus Evergrande yang mengalami gagal bayar," kata Dennies dalam riset tertulisnya.

Berdasarkan analisisnya, area resistance pertama dan kedua hari ini akan berada di level 6.113 dan 6.086. Sedangkan area support pertama dan kedua pergerakan IHSG akan ada di level antara 6.014 dan 5.969.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga biasanya akan kembali ke atas karena peningkatan pembelian. Namun jika tembus, harga akan terus turun untuk menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan terhambat.

Berdasarkan analisisnya, Dennies merekomendasikan saham Wijaya Karya (WIKA) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) untuk beli. Pasalnya, indikator teknikal saham emiten tersebut menunjukkan sinyal beli dengan sentimen positif.

Sementara ia menyarankan tahan saham Kalbe Farma (KLBF) dan Erajaya Swasembada (ERAA) lantaran Indikator teknikal dan sentimen dua korporas tersebut sama-sama netral.

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya juga memprediksiIHSG pada hari ini berpotensi melemah. Hasil analisisnya secara teknikal menghasilkan proyeksi pergerakan indeks di level 5.969 dan 6.202.

Menurutnya, pola gerak IHSG hingga saat ini masih sangat dipengaruhi oleh sisi perlambatan perekonomian yang masih terus menggelayuti sektor riil. "Sehingga kinerja emiten disinyalir belum akan dapat membaik dengan cepat," kata William dalam riset tertulisnya.

Ia mengatakan, penyebab pelemahan juga karena minimnya sentimen serta belum adanya dana masuk ke pasar modal secara signifikan. Sejumlah saham yang menurutnya layak menjadi perhatian pelaku pasar seperti Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Jasa Marga (JSMR), AKR Corporindo (AKRA), XL Axiata (EXCL), dan Surya Citra Media (SCMA).

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...