1.303 Sekolah Jadi Klaster Covid-19 saat PTM, Terbanyak di Jatim
Penularan Covid-19 masih terjadi saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan 1.303 sekolah menjadi klaster Covid-19 dengan jumlah terbanyak berasal dari Jawa Timur.
Data hingga 22 September pukul 20.59 menunjukkan, Jawa Timur memiliki 165 klaster saat PTM. Dari klaster tersebut, ada 917 pendidik dan tenaga kependidikan yang positif corona dan 2.507 murid yang positif.
Selanjutnya, Jawa Barat melaporkan adanya 150 klaster sekolah tatap muka. Total pendidik dan tenaga kependidikan yang tertular mencapai 1.146 orang dan murid 2.343 orang.
Kemudian, Jawa Tengah mencatatkan 132 klaster dengan jumlah orang tertular sebanyak 733 guru serta 473 orang murid yang positif Covid-19. Berikutnya, Nusa Tenggara Timur mencatat 104 klaster. Adapun, jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang terinfeksi corona 284 orang serta murid 1.037 orang.
Sementara, wilayah dengan klaster terendah ialah Sulawesi Barat sebanyak 2 klaster. Selain itu hanya ada 2 tenaga pendidik dan kependidikan yang positif Covid-19 di provinsi tersebut.
Kemudian, Sulawesi Tenggara yang melaporkan 5 klaster corona dan penularan terhadap 32 tenaga pendidik dan kependidikan serta 79 murid. Di Maluku Utara, terdapat 6 klaster yang menginfeksi 157 guru serta 411 murid.
Sedangkan Anggota Komisi Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah Yudi Wiendarto meminta pelaksanaan PTM dihentikan dan dievaluasi terlebih dulu. Hal ini agar kasus corona di lingkungan sekolah dapat dihentikan.
"Kalau memang klaster besar, PTM di wilayah tersebut hendaknya dihentikan untuk sementara," kata Yudi, Rabu (22/9) dikutip dari Antara.
Sedangkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menginstruksikan agar penelusuran kontak erat terkait klaster PTM segera dilakukan. Ganjar mengatakan munculnya kasus Covid-19 saat sekolah tatap muka menjadi peringatan semua daerah untuk berhati-hati.
"Saya tekankan setiap sekolah yang ingin menyelenggarakan PTM untuk lapor dulu, supaya bisa dipantau," kata Ganjar.