Slovenia Tangguhkan Vaksin Johnson & Johnson Usai Kematian Warganya

Rizky Alika
30 September 2021, 15:45
Johnson & Johnson, vaksin, covid-19
Antara
Vaksin Johnson & Johnson (Foto: Antara)

Slovenia pada Rabu (29/9) menangguhkan sementara penggunaan vaksin Janssen COVID-19 Johnson & Johnson setelah adanya laporan kematian warga. Otoritas setempat melaporkan seorang wanita berusia 20 tahun meninggal dunia usai mengalami pembekuan darah dan perdarahan di otak.

Wanita tersebut dua pekan sebelumnya mendapatkan suntikan vaksin Janssen. "Pasien mengalami pembekuan darah dan pendarahan di otak pada saat yang sama, perawatan intensif tidak berhasil," kata Igor Rigler, seorang ahli saraf di pusat rumah sakit Ljubljana dikutip dari Reuters, Kamis (30/9).

Sebagaimana diketahui, Janssen adalah salah satu dari beberapa vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi di Slovenia. Adapun penangguhan akan dilakukan sampai para ahli mengetahui penyebab kematian wanita itu, apakah akibat stroke atau vaksin yang diterima dua pekan sebelumnya.

 Menteri Kesehatan Janez Poklukar juga belum bisa menjelaskan detail kasus tersebut. Sedangkan Johnson & Johnson belum memberikan komentar terkait kematian tersebut.

"Saya tidak bisa berkomentar, tapi syaratnya sudah terpenuhi untuk mengklarifikasi keadaan yang terjadi," kata Poklukar.

Kematian wanita itu menjadi kasus serius kedua dari efek samping suntikan Johnson & Johnson. Sedangkan Slovenia telah memberikan vaksin kepada 120 ribu warganya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...