Ahli Beri Syarat Utama Jika RI Ingin Berstatus Endemi Covid, Apa Saja?

Rizky Alika
30 September 2021, 20:54
endemi,
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Seorang tenaga kesehatan mengikuti Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (17/8/2021).

Satgas Covid-19 menyampaikan bahwa jumlah kasus corona akan terus ditekan hingga di bawah 10 ribu per pekan agar Indonesia bisa masuk status endemi. Namun, epidemiolog menilai perubahan status dari pandemi bukan hanya diukur dari banyaknya jumlah kasus.

Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo mengatakan pandemi bisa berubah menjadi endemi apabila bilangan reproduksi virus rendah, yaitu 1. Bilangan reproduksi menunjukkan jumlah orang yang tertular Covid-19 dari setiap satu kasus positif.

Apabila reproduksi efektif (Rt) masih berada di angka 3, artinya ada 3 orang yang tertular dari satu kasus Covid-19. "Kalau berhasil diturunkan jadi sebesar 1, maka 1 orang menulari 1 orang lainnya. Itu namanya endemi," ujar Windhu kepada Katadata.co.id, Kamis (30/9).

Penurunan Rt akan bergantung pada dua faktor yakni yang bisa dikendalikan dan tidak bisa dikendalikan. Pada faktor yang bisa dikendalikan, kasus positif Covid-19 perlu diisolasi untuk mencegah penularan pada masa infeksius.

Untuk itu,  pemerintah perlu menemukan lebih banyak kasus positif dengan penelusuran dan tes agar bisa melakukan isolasi. Namun, ia menilai kinerja tracing masih jauh dari target sebanyak 15 orang per 1 kasus.

Selain itu, vaksinasi menjadi penting untuk mencegah gejala berat pada orang yang tertular. Meski begitu, total pemberian vaksin dosis kedua di Indonesia pada Kamis (30/9) masih mencapai 24,54% dari target.

Faktor lain yang bisa dikendalikan ialah penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. "Jadi kalau saya positif tapi belum tahu, tetap protokol kesehatan ketat 100%," katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...