Johnson & Johnson Ajukan Izin Darurat Booster Vaksin Covid-19 ke AS

Rizky Alika
6 Oktober 2021, 11:22
johnson & Johnson, vaksin, booster, covid-19
Antara
Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson

Johnson & Johnson telah mengajukan izin darurat booster vaksin Covid-19 penduduk usia 18 tahun ke atas ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Hal ini setelah hasil studi raksasa farmasi tersebut menunjukkan bahwa pemberian tambahan vaksinasi bisa melindungi tubuh dari corona. 

Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (6/10), J&J mengatakan  studi tahap akhir menemukan booster yang diberikan 56 hari setelah dosis utama memberikan perlindungan 94% terhadap gejala Covid-19 di Amerika Serikat. Selain itu, vaksin dosis kedua mereka memberi perlindungan 100% terhadap penyakit parah, setidaknya 14 hari setelah suntikan.

Selain itu, J&J juga berencana untuk menyerahkan data ke regulator lain, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan dan Kelompok Penasihat Teknis Imunisasi Nasional (NITAG). FDA dan komite penasihat telah menjadwalkan pembahasan terkait perlunya suntikan dosis kedua pada vaksin dosis tunggal pada 15 Oktober mendatang.

Adapun, data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat sekitar 15 juta penduduk berusia 18 tahun ke atas telah menerima satu dosis vaksin J&J.

Sebelumnya, FDA telah mengesahkan dosis booster vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan mitra BioNTech untuk usia 65 tahun ke atas, orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah, dan mereka yang kerap terpapar virus.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...