Wapres Ma'ruf Puji Penyelenggaraan PON Papua yang Tersulit
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua resmi ditutup pada Jumat (15/10). Wakil Presiden Ma’ruf Amin turut menghadiri secara langsung acara penutupan tersebut.
Dalam pidatonya, Ma’ruf memuji pelaksanaan PON di Bumi Cenderawasih. Bukan tanpa sebab, ia menilai perhelatan olahraga nasional kali ini merupakan yang paling sulit dilaksanakan.
“Ternyata warga Papua bukan saja mampu menyelenggarakannya, tapi berhasil menyelenggarakan dengan sempurna. Ini sesuai dengan semboyan Torang Bisa," ujar Wapres.
Ma’ruf lalu menjelaskan beberapa tantangan ajang PON XX ini. Pertama adalah membangun infrastruktur olahraga secara masif dan bertaraf internasional. Kedua, lokasi venue yang sangat jauh antara Jayapura, Mimika, dengan Merauke.
“Jarak ini merupakan terjauh yang pernah ada dalam penyelenggaraan PON selama ini,” katanya.
Tantangan terbesar adalah menyelenggarakan PON XX dalam di tengah penyebaran Covid-19. Apalagi pertandingan digelar antar kontingen dari seluruh Indonesia.
“Menuntut kerja ekstra dengan pelaksanaan protokol kesehatan ketat,” kata Wapres.
Sedangkan acara penutupan ditandai penurunan dan penyerahan bendera PON dari Gubernur Papua Lukas Enembe kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah. Kedua provinsi di Sumatera itu merupakan tuan rumah bersama PON XXI mendatang.
Adapun Jawa Barat menjadi juara umum PON XX dengan perolehan 133 medali emas, 105 perak, dan 115 perunggu. Di bawahnya adalah DKI Jakarta dengan 110 emas, 91 perak, dan 100 perunggu.
Jawa Timur berada di posisi ketiga dengan 110 emas, 89 perak, dan 88 perunggu. Sedangkan tuan rumah Papua menempati peringkat empat dengan 93 emas, 66 perak, dan 102 perunggu.