Panik Lonjakan Covid-19, Warga di Cina Mulai Timbun Bahan Makanan
Fenomena panic buying atau panik berbelanja tengah terjadi di Cina lantaran kekhawatiran peningkatan kasus Covid-19. Masyarakat di Beijing menimbun kubis, beras, dan tepung untuk musim dingin.
Kondisi ini terjadi menyusul desakan pemerintah untuk menyimpan barang-barang kebutuhan pokok jika terjadi keadaan darurat. Kementerian Perdagangan Tiongkok menerbitkan pemberitahuan musiman pada Senin (1/11).
Mereka mendorong otoritas daerah untuk memastikan pasokan makanan dan harga yang stabil menjelang musim dingin. Hal ini menyusul lonjakan harga sayuran dan meningkatnya wabah Covid-19.
Namun, saran kementerian untuk menimbun kebutuhan sehari-hari membuat masyarakat bergegas ke supermarket untuk membeli persediaan minyak goreng dan beras tambahan.
“Ini akan menjadi musim dingin yang dingin. Kami ingin memiliki cukup makanan,” kata seorang wanita yang tengah memasok beras di supermarket pusat Beijing, seperti dikutip dari The South China Morning Post, Kamis (4/11).
Antrean panjang terjadi di kios penjual kubis karena masyarakat membeli persediaan sayuran yang dapat disimpan dan dikonsumsi selama musim dingin. Tetapi, banyak penduduk mengatakan tidak perlu membeli makanan yang lebih banyak dari biasanya.
"Saya mendapatkan kebutuhan yang cukup untuk sehari-hari,” kata seorang pensiunan bermarga Shi.