Luhut Disebut Bisnis PCR, Anak Buah Jelaskan Alasan Pembentukan PT GSI

Rizky Alika
8 November 2021, 11:58
luhut, pcr, toba sejahtera
Katadata
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dituding terlibat dalam bisnis tes Polymerase Chain Reaction (PCR) lewat PT Genomik Solidaritas Indonesia. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) pun memberikan klarifikasi.

PT Toba Sejahtera dan PT Toba Bumi Energi yang terafiliasi dengan Luhut, tercatat memiliki saham di GSI yang merupakan perusahaan yang mengelola laboratorium untuk tes PCR.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto menjelaskan kronologi pembentukan GSI. Pada awal pandemi, Luhut memberikan donasi kepada sejumlah fakultas kedokteran di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas PCR.

Saat itu, salah satu teman Luhut mengajak untuk berpartisipasi dalam pendirian laboratorium tes Covid-19 berkapasitas tinggi, yaitu sebanyak 5 ribu tes per hari. Lab tersebut juga melakukan whole genome sequencing.

Seto juga mengusulkan Luhut untuk ikut berpartisipasi dalam pendirian lab tersebut. "Maka tanpa pikir panjang, Pak Luhut menyampaikan ke saya, 'Kita bantu lah, To, mereka ini'," kata Seto dalam keterangannya, Senin (8/11).

Luhut pun membantu pendirian GSI melalui Toba Sejahtera lantaran perusahaan tersebut memiliki dana untuk kebutuhan lab PCR. Meski demikian, baik Luhut maupun Seto belakangan tak pernah memantau aktivitas GSI.

Namun beberapa waktu yang lalu, Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi menerima pertanyaan dari Majalah Tempo mengenai keterkaitan Luhut dan GSI. Seto pun melaporkan pesan tersebut kepada Luhut.

"Beliau sempat tanya ke saya, 'Emangnya Toba Sejahtera punya saham di GSI, To?'. Beliau tidak ingat rupanya," ujar Komisaris BNI ini.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...