Jokowi Dikabarkan Reshuffle, Marsekal Hadi dan Tokoh PAN Jadi Menteri

Ameidyo Daud Nasution
9 November 2021, 10:30
hadi tjahjanto, tni, reshuffle, panglima tni, jokowi
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021).

Pelantikan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang baru tinggal menunggu waktu. Sejalan dengan itu, menguat kabar Presiden Joko Widodo akan segera mengumumkan perombakan atau reshuffle kabinet dalam sepekan ke depan. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang segera purna tugas, bakal masuk kabinet.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata.co.id, Jokowi tengah mempertimbangkan posisi yang pas untuk Hadi. Ada beberapa pos yang berpotensi ditempatinya. Antara lain, Kepala Staf Kepresidenan yang saat ini dijabat oleh Jenderal (Purn.) Moeldoko sejak 2018.

Advertisement

Selain itu, pos Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan yang kini ditempati Mahfud M.D. atau Menteri Perhubungan yang sekarang dijabat Budi Karya Sumadi. 

Analis politik Exposit Strategic Arif Susanto mengatakan mantan Kepala Staf Angkatan Udara ini perlu ditarik ke Istana lantaran memiliki karakter yang berbeda dengan Moeldoko.

Apalagi usai gelombang pandemi, Jokowi perlu fokus lagi dalam stabilitas pembangunan dan ekonomi. “Pasca pandemi perlu menggerakkan pembangunan, butuh figur yang lebih stabil,” katanya kepada Katadata.co.id, Senin (8/11).

Faktor lainnya, Jokowi perlu mendekati TNI dan Polri lantaran ia bukan ketua partai politik. Tak hanya itu, baik Hadi maupun Andika Perkasa adalah dua sosok yang tak asing dan memberikan rasa aman bagi mantan Wali Kota Solo itu.

Hadi pernah menjabat sebagai Komandan Pangkala Udara Adisoemarmo Solo, bersamaan saat Jokowi menjabat sebagai wali kota. Sedangkan Andika sempat menjadi Komandan Paspampres. “Ini strategi yang masuk akan dengan memberi kue kepada TNI dan Polri,” ujar Arif.

Arif juga mengatakan, masuknya Hadi diperkirakan tak akan menimbulkan friksi jika Moeldoko mendapatkan peran baru yang juga strategis. Apalagi mantan KSAD itu dianggap memiliki karakter agresif yang disukai Jokowi.

“Pak Moeldoko itu bertipe ‘destroyer’, ada kecenderungan Jokowi suka. Sama seperti Pak Luhut (Binsar Pandjaitan) yang memiliki karakter serupa,” katanya.

Sedangkan peneliti Lingkar Survei Indonesia Rully Akbar memprediksi Hadi berpeluang masuk dalam kabinet atau jabatan strategis lainnya. Ini bersamaan dengan reshuffle setelah Partai Amanat Nasional bergabung dalam koalisi pemerintah.

Namun Rully memprediksi Jokowi tetap akan merujuk kepuasan publik terhadap kinerja kementerian saat ini. “Jelang tahun politik, ada kemungkinan evaluasi kinerja capaian performa tekait yang diisi professional maupun partai politik,” katanya.

Sedangkan Istana menyatakan Jokowi masih memiliki waktu sebulan ke depan untuk melantik Panglima baru. Saat ini mereka masih menunggu surat yang berisi persetujuan Andika memimpin TNI dari DPR.

"Semuanya cukup waktu untuk melakukan upacara serah terima jabatan, sebagaimana tradisi di tubuh TNI," kata Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini dalam keterangannya, Senin (8/11).

Halaman:
Reporter: Rizky Alika, Nuhansa Mikrefin, Rezza Aji Pratama
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement