Jakpro Pamerkan 7 Proyek Hijau di Jakarta, Termasuk JIS dan LRT

Rizky Alika
2 Desember 2021, 19:41
jakarta, infrastruktur, hijau
ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Kereta light rail transit (LRT) melintas di koridor LRT Jakarta, Stasiun Velodrome, Jakarta, Selasa (9/6/2020). Memasuki masa transisi fase I menuju kenormalan baru, LRT Jakarta beroperasi secara normal dan menerapkan tata layanan baru dengan protokol kesehatan untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan kepada setiap penumpang.

Tren pembangunan yang berkelanjutan sedang melanda seluruh negara, termasuk Indonesia. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) juga memamerkan sejumlah proyek infrastruktur ramah lingkungan yang telah mereka kerjakan.

Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto mengatakan Jakpro setidaknya telah berkontribusi pada tujuh proyek yang berdampak berkelanjutan  di Jakarta. "Proyek ini memberikan dampak manfaat pada masyarakat luas," ujar dia dalam webinar Katadata bertajuk Indonesia Outlook 2022 Urban Sustainability: Tren Masa Depan Perkotaan, Kamis (2/12).

Advertisement

Proyek pertama adalah Jakarta International Stadium di Jakarta Utara. JIS menjadi stadion berstandar FIFA yang meraih sertifikat atau Greenship Level Platinum dari lembaga sertifikasi Green Building Council Indonesia (GBCI). "JIS menjadi salah satu katalisator regenerasi urban di Jakarta," katanya.

Jakpro juga membangun Jakarta International Velodrome, Rawamangun. Fasilitas olahraga sepeda ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat ibu kota.

Selanjutnya, Light Rail Transit (LRT) Jakarta sebagai sarana transportasi listrik yang ramah lingkungan. Kemudian, Jakarta International Equestrian Park, Pulomas yang dibangun untuk sarana berkuda dan aktivitas olahraga lainnya.

Berikutnya, ada fasilitas Jalan Sehat dan Sepda Santai (Jalasena) di Pantai Kita Maju, Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter untuk pengelolaan sampah menjadi tenaga listrik, dan revitalisasi Taman Ismail Marzuki sebagai pusat seni urban. "Serta fasilitas lain yang berdampak pada kesejahteraan dan kebahagiaan warga DKI," ujar Widi.

Meski demikian, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai berbagai pembangunan itu tidak memiliki konektivitas. Menurutnya, sebuah kota tidak bisa bergerak tanpa adanya ketersambungan antara satu fasilitas dengan yang lainnya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement