Kemenhub Targetkan Serapan Anggaran 96% Tahun Ini, Untuk Apa Saja?

Cahya Puteri Abdi Rabbi
22 Desember 2021, 13:12
kemenhub, anggaran, transportasi, infrastruktur
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Calon penumpang menuggu di peron jalur layang (elevated track) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (30/9/2021). Jalur layang Bogor Line di Stasiun Manggarai telah beroperasi yang terdiri dari empat peron bagi penumpang KRL Commuter Line relasi Jakarta-Bogor, Hingga hari ini, progres konstruksi Stasiun Manggarai sudah mencapai 90,3 persen.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) optimistis penyerapan anggaran mencapai 96% akhir tahun ini. Pada tahun 2021, Kemenhub mendapatkan alokasi anggaran anggaran Rp 34,01 triliun setelah adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 dari sebelumnya Rp 45,66 triliun.

"Satu upaya yang tidak mudah di tengah pandemi, tetapi kami tetap konsisten melanjutkan pembangunan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers, Selasa (21/12).

Advertisement

Sedangkan anggaran tersebut digunakan untuk menyelesaikan sejumlah pembangunan infrastruktur transportasi pada tahun 2021. Beberapa di antaranya KRL Jogja – Solo, Bandara Kuabang Halmahera Utara, Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh Kalimantan Tengah, dan KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo,

Kemudian, Jalur Layang Stasiun Manggarai Jakarta, Bandara Mopah Merauke Papua, Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo, Bandara Tebelian Sintang Kalimantan Barat, dan Bandara Ngloram Cepu Jawa Tengah.

Adapun pembangunan infrastruktur yang masih berjalan pada tahun 2021 ini, di antaranya Terminal Tipe A (Amplas Medan, Tirtonadi Jateng), pembangunan Pelabuhan Ambon Baru, Pelabuhan Penyeberangan di Nusa Penida, Bali dan di beberapa tempat lainnya (Kaimana, Batanta, Weda, Salawati, Bade), pembangunan Pelabuhan Palembang Baru Tanjung Carat, dan Jalur Ganda KA Manggarai-Cikarang.

Budi mengatakan, peningkatan kualitas pelayanan di sektor transportasi juga terus dilakukan. Beberapa di antaranya adalah pemberian subsidi tarif pelayanan angkutan buy the Service (BTS) di 3 kota, subsidi PSO udara, laut dan kereta api perintis, penanganan angkutan barang Overdimension dan Overload (ODOL), dan penerapan kebijakan pertukaran Anak Buah Kapal (ABK) di masa Pandemi Covid-19.

Lalu, pembukaan lintasan penyeberangan dari Banyuwangi ke NTB, pelatihan khusus kepada operator untuk penanganan penyandang disabilitas pengguna jasa transportasi, dan peningkatan pelayanan jembatan timbang.

"Kami akan lanjutkan pembangunan infrastruktur transportasi dengan konsep Indonesia sentris, yaitu tidak hanya di Jawa, tetapi ke seluruh wilayah Indonesia," katanya.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement