AS Sahkan Obat Oral Covid-19 Pertama Dunia Paxlovid Milik Pfizer

Rizky Alika
23 Desember 2021, 11:18
pfizer, paxlovid, covid-19
Alexandr Podvalny/Pexels
Ilustrasi obat di apotek

Berbagai obat terapi untuk Covid-19 tengah dikembangkan perusahaan farmasi. Pada Rabu (22/12), Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US FDA) mengizinkan penggunaan darurat pil antivirus corona oral milik Pfizer yakni Paxlovid untuk orang berusia 12 tahun ke atas.

Paxlovid menjadi pil antivirus Covid-19 pertama yang mendapat izin penggunaan sebagai pengobatan untuk pasien gejala ringan dan sedang. Obat itu juga digunakan untuk pasien berisiko tinggi, seperti risiko rawat inap dan kematian.

"Paxlovid harus diminum segera setelah diagnosis Covid-19 dan dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala," demikian tertulis pada keterangan FDA, dikutip Kamis (23/12).

Pil diminum setiap 12 jam selama lima hari dan memerlukan resep dokter. Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA Patrizia Cavazzoni mengatakan, Paxlovid dapat digunakan untuk melawan Covid-19 di tengah penyebaran varian baru Omicron. "Ini langkah yang besar dalam melawan pandemi global," ujar dia.

Mengutip dari Reuters, keputusan BPOM AS ini terbit ketika AS menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron. Sementara, Presiden Joe Biden berencana mendorong vaksinasi kepada masyarakat.

Data uji klinis perusahaan menunjukkan, Paxlovid hampir 90% efektif dalam mencegah rawat inap dan kematian pada pasien dengan risiko penyakit parah. Pfizer mengatakan, data terbaru menunjukkan obat tersebut efektif melawan Omicron.

Senior di Johns Hopkins Institute for Health Security Amesh Adalja mengatakan, persetujuan Paxlovid menjadi tonggak utama untuk mengendalikan Covid-19. Namun, masih ada dua masalah utama yang tersisa.

"Obat ini akan langka dalam beberapa minggu mendatang. Kemudian, penggunaan optimalnya memerlukan diagnosis cepat," ujar dia. Diagnosis itu bisa menjadi masalah lantaran perlu pengujian secara terus-menerus.

Sejauh ini, Pfizer telah mengizinkan produsen generik untuk memasok obat ke 95 negara berpenghasilan rendah dan menengah melalui perjanjian lisensi dengan Medicines Patent Pool, kelompok kesehatan masyarakat internasional. Raksasa farmasi itu juga meningkatkan proyeksi produksi tahun depan dari 80 juta menjadi 120 juta program pengobatan. e AS.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...