Permintaan Industri Lokal Terus Meningkat, RI Berpotensi Impor Sawit?

Andi M. Arief
17 Januari 2022, 18:31
sawit, kelapa sawit, cpo, impor
Arief Kamaludin|Katadata
Ilustrasi kelapa sawit

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi angka importasi minyak sawit mentah (CPO)  berpotensi meningkat tahun ini. Ini lantaran volume produksi yang susut dan permintaan industri lokal yang terus meningkat.

Penyusutan terjadi lantaran petani memangkas biaya pupuk selama 1,5 tahun. Sebagai informasi, rendahnya harga CPO pada 2018-2019 membuat petani  memotong biaya pupuk selama 1,5 tahun. Alhasil, volume produksi 2021-2022 diramalkan akan terus susut secara tahunan. 

"Jadi, nanti tidak usah heran bahwa kita produsen terbesar, tapi impor CPO," kata Wakil Ketua Umum III Gapki Togar Sitanggang kepada Katadata.co.id, pada Jumat (14/1).

Produksi CPO hingga Oktober 2021 mencapai 38,89 juta ton atau susut 287 ribu ton dari capaian Oktober 2020. Togar memprediksi volume produksi sawit sepanjang 2021 akan susut satu digit secara tahunan. Adapun, total produksi CPO pada 2020 mencapai 47,03 juta ton. 

Selain itu, industri pengolahan CPO domestik akan mendapat tambahan bahan baku dari sebagian alokasi ekspor pada tahun ini. Pasalnya, India diramalkan mengurangi konsumsi CPO pada 2022 lantaran harga minyak nabati dari jenis lainnya juga tinggi. 

Togar berujar pelaku industri India cenderung akan memilih produk dengan harga paling mahal. Pelaku industri India diproyeksikan juga akan menambah konsumsi minyak kedelai pada 2022. 

Hingga Oktober 2021, volume ekspor ke India telah susut 25,8% secara tahunan atau lebih rendah 1,14 juta ton menjadi 3,29 juta ton. Adapun, total volume ekspor CPO dan olahan CPO hingga Oktober 2021 naik 7,17% secara tahunan menjadi 24,09.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...