Pertemuan Sektor Infrastruktur G20 Dimulai, Ada 4 Fokus Utama
Negara-negara yang tergabung dalam G20 telah menyelenggarakan pertemuan kelompok kerja infrastruktur (Infrastructure Working Group/IWG) pada Kamis (20/1). Pertemuan dilakukan secara virtual oleh anggota 20 negara ekonomi terbesar serta sejumlah lembaga internasional.
Pertemuan IWG digelar untuk mendorong pemulihan ekonomi dunia usai Covid-19 melalui pembangunan infrastruktur yang berkualitas. IWG G20 akan dilakukan selama beberapa kali tahun ini untuk mempertajam peran investasi infrastruktur.
"Dengan fokus pada empat agenda utama," demikian keterangan tertulis Kementerian Keuangan, Jumat (21/1).
Agenda pertama adalah meningkatkan investasi infrastruktur berkelanjutan dengan mendorong partisipasi swasta. Kedua, menekankan peran infrastruktur dalam mendorong inklusi sosial dan mengurangi kesenjangan antar daerah.
Ketiga, meningkatkan pengembangan infrastruktur digital. Sedangkan fokus keempat adalah mendorong infrastruktur transformatif pasca Covid-19.
Selain itu pertemuan IWG ini akan melanjutkan topik pembahasan dari presidensi-presidensi G20 sebelumnya. "Antara lain pengembangan indikator investasi yang berkualitas," tulis Kemenkeu.
Sehari sebelumnya, G20 juga menggelar seminar dengan tema "Scaling up sustainable infrastructure investment by leveraging private sector participation'. Tujuannya, membuka pembahasan agenda setahun dengan mengundang pihak swasta dan pemangku kebijakan lain di bidang infrastruktur.
Seminar yang diselenggarakan atas kerja sama Presidensi RI dan Global Infrastructure Hub itu juga menghadirkan lembaga internasional seperti Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) hingga China-Africa Development Fund.
Sedangkan pihak swasta yang hadir di antaranya HSBC, Meridiam, I Squared Capital, serta SMBC. Kehadiran swasta diharapkan dapat menunjukkan potensi sumber pembiayaan infrastruktur.
Lewat pertemuan semacam ini, Indonesia berharap mendapatkan masukan dari G20 serta lembaga internasional mengenai agenda infrastruktur ke depan. Hasil pembicaraan akan diajukan untuk dibahas dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 pada Februari 2022.